
Trump Ancam Perang Dagang, RI Mau 124 Produk Tetap Dimudahkan
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
09 July 2018 10:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump mengancam akan mencabut fasilitas generalized system of prefrences (GSP) yang saat ini diberikan ke sekitar 124 produk asal Indonesia.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan pihaknya akan terbang ke Amerika Serikat untuk membahas rencana AS tersebut.
"Nanti lah lihat itu, kan Trump minta GSP kita direview. Kita akan kirimkan tim ke Amerika untuk negosiasi supaya fasilitas GSP kita tetap dipertahankan," kata Oke di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (9/7/2018).
Dia menuturkan tim akan berangkat ke Amerika Serikat pada akhir Juli.
Seperti diketahui GSP adalah semacam kebijakan perdagangan suatu negara yang memberi pemotongan bea masuk impor.
Oke mengatakan saat ini Indonesia penyebab defisit perdagangan nomor 16 bagi Amerika Serikat.
Lalu, apakah pencabutan GSP ini karena RI menikmati surplus dengan AS?
"Tanya Trump. Semua itu, semua negara itu menyatakan bahwa itu melanggar ketentuan WTO [World Trade Organization]," kata Oke.
"Iya, kita melihatnya itu. Tapi kan ga peduli dia, NAFTA keluar, ini keluar, kan kesepakatan-kesepakatannya itu, seperti itu lah," tambah dia.
Oke mengatakan andalah ekspor RI ke AS di antaranya adalah tekstil, furniture dan suku cadang.
"Saya engga hitung 124 [produk yang dievaluasi]. Cuma yang dapat fasilitas GSP harus kita pertahankan," tegas Oke.
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri yang akan menjadi ujung tombak dalam mempertahankan fasilitas GSP.
"Terutama Kementerian Perdagangan tentu dibantu sama yang lain-lain. Tapi, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri yang menjadi ujung tombaknya untuk menyelesaikan," kata Sofjan di tempat yang sama.
(ray/ray) Next Article Trump Ancam 'Hukum' Perikanan RI, KKP: Semoga Tak Terjadi
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan pihaknya akan terbang ke Amerika Serikat untuk membahas rencana AS tersebut.
"Nanti lah lihat itu, kan Trump minta GSP kita direview. Kita akan kirimkan tim ke Amerika untuk negosiasi supaya fasilitas GSP kita tetap dipertahankan," kata Oke di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (9/7/2018).
Dia menuturkan tim akan berangkat ke Amerika Serikat pada akhir Juli.
Seperti diketahui GSP adalah semacam kebijakan perdagangan suatu negara yang memberi pemotongan bea masuk impor.
Oke mengatakan saat ini Indonesia penyebab defisit perdagangan nomor 16 bagi Amerika Serikat.
Lalu, apakah pencabutan GSP ini karena RI menikmati surplus dengan AS?
"Tanya Trump. Semua itu, semua negara itu menyatakan bahwa itu melanggar ketentuan WTO [World Trade Organization]," kata Oke.
"Iya, kita melihatnya itu. Tapi kan ga peduli dia, NAFTA keluar, ini keluar, kan kesepakatan-kesepakatannya itu, seperti itu lah," tambah dia.
Oke mengatakan andalah ekspor RI ke AS di antaranya adalah tekstil, furniture dan suku cadang.
"Saya engga hitung 124 [produk yang dievaluasi]. Cuma yang dapat fasilitas GSP harus kita pertahankan," tegas Oke.
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri yang akan menjadi ujung tombak dalam mempertahankan fasilitas GSP.
"Terutama Kementerian Perdagangan tentu dibantu sama yang lain-lain. Tapi, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri yang menjadi ujung tombaknya untuk menyelesaikan," kata Sofjan di tempat yang sama.
(ray/ray) Next Article Trump Ancam 'Hukum' Perikanan RI, KKP: Semoga Tak Terjadi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular