Bahas Perang Dagang, Para Menteri Datangi Kantor Menko Darmin
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
08 July 2018 15:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah menteri Kabinet Kerja terlihat mulai berdatangan ke kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta hari Minggu (8/7/2018) sore.
Menko Darmin Nasution memang menggelar rapat koordinasi (rakor) yang dijadwalkan pukul 15.00 WIB untuk membahas perang dagang dan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve/ The Fed.
"Agenda Menko Perekonomian, Minggu (8/7/2018), pukul 15.00 WIB: Rakor tentang Perumusan Strategi dan Kebijakan Menghadapi Dampak Trade War dan Kenaikan Tingkat Bunga Amerika Serikat," demikian bunyi agenda rapat yang diterima CNBC Indonesia.
Sekitar 10 menit menjelang pukul 15.00, sejumlah menteri datang bergantian. Dari pantauan CNBC Indonesia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjadi yang pertama tiba, disusul Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Setelah itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tiba dan disusul oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Ketika ditanya mengenai alasan rakor yang diselenggarakan di akhir pekan, Enggar memberi jawaban singkat.
"Kenapa tidak? [Kami bekerja] 24/7 [24 jam, tujuh hari seminggu]," ujarnya sambil berlalu.
Jonan menolak untuk berbicara sementara Sri Mulyani juga hanya menjawab singkat ketika ditanya.
"[Rapat hari Minggu] karena untuk hari Senin," ujarnya.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah mengevaluasi sekitar 124 produk ekspor asal Indonesia. Evaluasi itu dilakukan untuk menentukan apakah barang-barang tersebut masih layak menerima manfaat skema generalized system of preferences (GSP).
Produk-produk yang sedang dievaluasi itu di antaranya tekstil, plywood, kapas, dan beberapa hasil pertania, termasuk udang dan kepiting.
Apabila hasil dari evaluasi merekomendasikan Indonesia tidak lagi berhak atas fasilitas GSP, manfaat dari GSP yang diterima Indonesia saat ini akan dihapuskan segera setelah rekomendasinya ditandatangani Trump pada sekitar November 2018 hingga awal 2019.
(prm/prm) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!
Menko Darmin Nasution memang menggelar rapat koordinasi (rakor) yang dijadwalkan pukul 15.00 WIB untuk membahas perang dagang dan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve/ The Fed.
"Agenda Menko Perekonomian, Minggu (8/7/2018), pukul 15.00 WIB: Rakor tentang Perumusan Strategi dan Kebijakan Menghadapi Dampak Trade War dan Kenaikan Tingkat Bunga Amerika Serikat," demikian bunyi agenda rapat yang diterima CNBC Indonesia.
Setelah itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tiba dan disusul oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Ketika ditanya mengenai alasan rakor yang diselenggarakan di akhir pekan, Enggar memberi jawaban singkat.
"Kenapa tidak? [Kami bekerja] 24/7 [24 jam, tujuh hari seminggu]," ujarnya sambil berlalu.
Jonan menolak untuk berbicara sementara Sri Mulyani juga hanya menjawab singkat ketika ditanya.
"[Rapat hari Minggu] karena untuk hari Senin," ujarnya.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah mengevaluasi sekitar 124 produk ekspor asal Indonesia. Evaluasi itu dilakukan untuk menentukan apakah barang-barang tersebut masih layak menerima manfaat skema generalized system of preferences (GSP).
Apabila hasil dari evaluasi merekomendasikan Indonesia tidak lagi berhak atas fasilitas GSP, manfaat dari GSP yang diterima Indonesia saat ini akan dihapuskan segera setelah rekomendasinya ditandatangani Trump pada sekitar November 2018 hingga awal 2019.
(prm/prm) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular