Sepekan, Rupiah Merana di Hadapan Dolar AS

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
07 July 2018 12:19
Proyeksi Defisit Transaksi Berjalan Melebar Semakin Menekan Rupiah
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Dari dalam negeri, BI memperkirakan defisit transaksi berjalan di kuartal II-2018 akan semakin melebar. Pada periode tersebut, defisit transaksi berjalan diproyeksi sebesar 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jika angka tersebut benar, maka lebih besar dari defisit pada kuartal I-2018 yang sebesar 2,15% dari PDB.

Saat lubang di transaksi berjalan makin menganga sementara pos transaksi modal dan finansial tertekan karena seretnya hot money di pasar keuangan, maka Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) praktis tidak tertolong. Pada akhirnya, nilai tukar rupiah menjadi taruhannya, lantaran NPI merupakan salah satu fundamental yang menjadi pijakan penguatan nilai tukar

Perkiraan ini pun semakin mengkhawatirkan, Pasalnya pada sepekan kemarin saja aliran hot money yang keluar mencapai Rp 1,32 triliun. Dengan kondisi faktor eksternal dan internal yang begitu kuat, membuat aliran modal asing tidak betah di Indonesia.

Belum lagi rilis data terbaru kondisi cadangan devisa Indonesia. BI merilis angka cadangan devisa Indonesia per akhir Juni 2018 sebesar US$ 119,8 miliar. Angka ini turun US$ 3,1 miliar dari posisi akhir Mei 2018. Penurunan ini salah satunya didorong usaha BI dalam menstabilisasi nilai tukar dalam negeri.

Di sisi lain, penurunan juga sebagai akibat defisit perdagangan yang masih dialami oleh Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Mei 2018, Indonesia mengalami defisit perdagangan sekitar US$ 1,5 miliar.

Praktis dengan kuatnya sentimen negatif dari eksternal dan internal mengakibatkan rupiah dalam sepekan ini bergerak melemah

 

(ray)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular