Wah, Harga Bensin Indonesia Paling Murah di Asia Tenggara
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
06 July 2018 12:06

Jakarta, CNBC Indonesia- Ribut-ribut harga bensin ramai lagi di lini masa media sosial. Heboh soal harga bahan bakar minyak (BBM) naik, tapi sebenarnya yang naik hanya untuk bensin non subsidi. Tapi, tahukah Anda bahwa harga bensin yang dijual di Indonesia termasuk paling murah di Asia Tenggara?
Saat ini bensin yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia adalah jenis premium, dengan oktan atau RON 88. Harga yang dijual adalah Rp 6.550 per liter.
Coba bandingkan dengan harga bensin di negara-negara berikut, harga terakhir diupdate per 2 Juli 2018 berdasar situs gas oil price:
- Malaysia : Rp 7.738,74 (0,54 USD/Liter)
- Thailand : Rp 15.764,10 (1,10 USD/Liter)
- Singapore : Rp 22.786,29 (1,59 USD/Liter)
- Philippines : Rp 14.617,62 (1,02 USD/Liter)
Ini, sebenarnya juga masih tidak sebanding karena bensin yang dijual di negara-negara tetangga itu rata-rata untuk bensin beroktan lebih tinggi, minimal RON 95 atau di Indonesia setara dengan pertamax plus. Tapi, berhubung pertamax plus ditiadakan oleh Pertamina sejak 2017, diganti dengan pertamax turbo yang memiliki RON 98.
Sekarang, mari bandingkan bensin RON 98 Indonesia dengan bensin RON 95 negara tetangga.
- Indonesia : Rp 10.700
- Malaysia : Rp 7.738
- Thailand : Rp 15.764
- Singapore : Rp 22.786
- Filipina : Rp 14.617
Lah, kok Malaysia jadi lebih murah dibanding Indonesia?
Tunggu dulu, sekilas memang Malaysia tampak lebih murah. Tapi harga bensin oktan 95 di Malaysia dapat subsidi dari pemerintah.
Pemerintah Malaysia memutuskan untuk menetapkan harga bensin RON 95 di angka RM 2,2 sampai akhir 2018 ini. Sementara RON 97 menggunakan sistem floating per pekan, artinya tiap pekan harga bensin bisa berubah. Sementara di Indonesia, bensin yang disubsidi masih yang beroktan rendah yakni premium.
Dihitung jika tanpa subsidi, harga bensin Oktan 95 di Malaysia sebenarnya bertambah US$ 40 sen/liter atau jadi sekitar US$ 0,9 per liter setara dengan Rp 12.897. Jadi, jika dirinci dengan harga riil tanpa subsidi menjadi seperti ini:
- Indonesia : Rp 10.700
- Malaysia : Rp 12.897
- Thailand : Rp 15.764
- Singapore : Rp 22.786
- Filipina : Rp 14.167
Eh, tapi bukannya premium sudah tidak ada subsidi?
Ya, memang pada 2014 Presiden Joko Widodo mengumumkan pencabutan subsidi BBM untuk premium. Tapi saat itu harga minyak dunia sedang anjlok. Bayangkan, dari kisaran US$ 100 - US$ 120 per barel di 2012, tiba-tiba anjlok ke level US$ 60 dan merosot terus ke level US$ 50 per barel di 2014-2015.
Tapi begitu harga minyak merangkak naik mulai awal 2017, harga bensin premium tak ikut naik. Semestinya jika subsidi dicabut, harga premium juga bisa disesuaikan oleh badan usaha yang menjadi distributor. Kenyataannya Presiden Jokowi punya titah lain, yaitu harga bensin premium tidak boleh naik sampai akhir 2019.
Alhasil, dengan dicabutnya subsidi dan dilarangnya naik harga untuk premium, selisih harga riil antara harga pasar dan harga jual premium di SPBU ditanggung oleh distributor.
(gus/hps) Next Article Pertamina akan Kurangi Stok Premium & Pertalite
Saat ini bensin yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia adalah jenis premium, dengan oktan atau RON 88. Harga yang dijual adalah Rp 6.550 per liter.
- Malaysia : Rp 7.738,74 (0,54 USD/Liter)
- Thailand : Rp 15.764,10 (1,10 USD/Liter)
- Singapore : Rp 22.786,29 (1,59 USD/Liter)
- Philippines : Rp 14.617,62 (1,02 USD/Liter)
Ini, sebenarnya juga masih tidak sebanding karena bensin yang dijual di negara-negara tetangga itu rata-rata untuk bensin beroktan lebih tinggi, minimal RON 95 atau di Indonesia setara dengan pertamax plus. Tapi, berhubung pertamax plus ditiadakan oleh Pertamina sejak 2017, diganti dengan pertamax turbo yang memiliki RON 98.
Sekarang, mari bandingkan bensin RON 98 Indonesia dengan bensin RON 95 negara tetangga.
- Indonesia : Rp 10.700
- Malaysia : Rp 7.738
- Thailand : Rp 15.764
- Singapore : Rp 22.786
- Filipina : Rp 14.617
Lah, kok Malaysia jadi lebih murah dibanding Indonesia?
Tunggu dulu, sekilas memang Malaysia tampak lebih murah. Tapi harga bensin oktan 95 di Malaysia dapat subsidi dari pemerintah.
Pemerintah Malaysia memutuskan untuk menetapkan harga bensin RON 95 di angka RM 2,2 sampai akhir 2018 ini. Sementara RON 97 menggunakan sistem floating per pekan, artinya tiap pekan harga bensin bisa berubah. Sementara di Indonesia, bensin yang disubsidi masih yang beroktan rendah yakni premium.
Dihitung jika tanpa subsidi, harga bensin Oktan 95 di Malaysia sebenarnya bertambah US$ 40 sen/liter atau jadi sekitar US$ 0,9 per liter setara dengan Rp 12.897. Jadi, jika dirinci dengan harga riil tanpa subsidi menjadi seperti ini:
- Indonesia : Rp 10.700
- Malaysia : Rp 12.897
- Thailand : Rp 15.764
- Singapore : Rp 22.786
- Filipina : Rp 14.167
Eh, tapi bukannya premium sudah tidak ada subsidi?
Ya, memang pada 2014 Presiden Joko Widodo mengumumkan pencabutan subsidi BBM untuk premium. Tapi saat itu harga minyak dunia sedang anjlok. Bayangkan, dari kisaran US$ 100 - US$ 120 per barel di 2012, tiba-tiba anjlok ke level US$ 60 dan merosot terus ke level US$ 50 per barel di 2014-2015.
Tapi begitu harga minyak merangkak naik mulai awal 2017, harga bensin premium tak ikut naik. Semestinya jika subsidi dicabut, harga premium juga bisa disesuaikan oleh badan usaha yang menjadi distributor. Kenyataannya Presiden Jokowi punya titah lain, yaitu harga bensin premium tidak boleh naik sampai akhir 2019.
Alhasil, dengan dicabutnya subsidi dan dilarangnya naik harga untuk premium, selisih harga riil antara harga pasar dan harga jual premium di SPBU ditanggung oleh distributor.
(gus/hps) Next Article Pertamina akan Kurangi Stok Premium & Pertalite
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular