Piala Dunia 2018

Harry Kane, Bocah Gemuk Itu Kini Jadi Orang Super-Kaya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 July 2018 14:43
Harry Kane, Bocah Gemuk Itu Kini Jadi Orang Super-Kaya
Foto: REUTERS/Carl Recine
Jakarta, CNBC Indonesia - Sekitar tahun 2001, seorang anak berusia delapan tahun masuk akademi sepakbola Arsenal. Namun, bocah itu hanya bertahan setahun di Arsenal, dilepas karena dianggap terlalu gemuk. Keputusan yang di kemudian hari akan sangat disesali oleh Arsene Wenger, mantan manajer Arsenal.

Anak itu bernama Harry Edward Kane. Kini, si bocah gemuk itu menjelma menjadi penyerang terbaik di Inggris. Di tim nasional, Kane juga menjadi andalan. Si nomor 9 yang tak tergantikan di Tim Tiga Singa. 

Di Piala Dunia 2018, Kane melanjutkan kesuburannya seperti kala bermain di Tottenham Hotspur. Kane menjadi pencetak gol terbanyak di Rusia 2018 untuk sementara dengan torehan enam gol. 

Kane seolah menjadi penerus Alan Shearer. Gaya permainan mereka agak mirip, yaitu bernuansa penyerang murni klasik, tipikal nomor 9. Pandai mencari ruang di kotak penalti dengan mengandalkan kekuatan fisik maupun pergerakan tanpa bola. 

Seperti Shearer, Kane juga mampu menjadi penyerang asli Inggris yang mampu menyeruak di kompetisi domestik yang dijejali bakat-bakat asing. Dalam empat musim terakhir bersama Spurs, capaian gol Kane selalu lebih dari 20.  

Musim lalu menjadi pencapaian terbaiknya dengan catatan 30 gol di liga. Hanya kalah dari Mohamed Salah (Liverpool) yang membukukan 32 gol. 

Untuk mendapatkan apa yang dia capai sekarang, Kane tidak menjalaninya dengan mudah. Contohnya tadi, dilepas akademi Arsenal karena dicap terlalu gemuk. Di Spurs pun dia tidak langsung menjadi andalan, menjadi pemain inti pun penuh perjuangan. 

Kane baru bergabung dengan akademi Spurs pada usia 11 tahun. Setelah dilepas Arsenal, Kane sempat bertualang ke akademi Watford tetapi hanya bertahan hitungan minggu. 

Masa-masa awal Kane di Spurs penuh cobaan. Mulanya Kane ditempatkan di posisi gelandang, tapi kurang berkembang. Namun lama-lama bakat Kane mulai tercium, yaitu bermain sebagai penyerang.  

Pada musim 2009-2010, Kane bermain di 22 pertandingan Spurs U-18 dengan mencatat 18 gol. Pada akhir musim, dia pun menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan The Lilywhites. 

Namun, masa sulit Kane belum berhenti. Kane sempat bolak-balik dipinjamkan ke berbagai klub, seperti Leyton Orient, Millwall, Norwich City, sampai Leicester City. Baru pada musim 2013-2014 Kane menetap di Spurs. 

Musim 'pertama' Kane di Spurs tidak berjalan mulus. Kane kurang mendapat menit bermain dan total hanya tampil di 19 laga, mayoritas sebagai pemain pengganti. Golnya pun hanya empat biji. 

Baru pada musim 2014-2015 sinar Kane mulai terlihat. Meski memulai musim sebagai pemain cadangan, Kane membuktikan bahwa dirinya lebih dari itu. Gol demi gol tidak berhenti dicetaknya, dan Kane pun mulai menjadi pemain inti jelang akhir 2014. 

Hasilnya luar biasa. Pada musim 2014-2015, Kane tampil di 34 pertandingan liga dan membikin 21 gol. Kane berhasil muncul dan memenangkan persaingan dengan penyerang-penyerang Spurs yang sudah mapan, seperti Emmanuel Adebayor dan Roberto Soldado. 

Musim 2015-2016 Kane tambah menggila. Dia tampil di seluruh pertandingan liga (38 laga) dengan catatan 25 gol. Pada musim 2016-2017, penampilannya tidak menurun, yaitu 29 gol dari 30 laga. 

Kane menjadi penyerang asli Inggris yang mampu mempertahankan penampilan di level tertinggi selama empat musim terakhir. Bukan hal yang mudah, karena Liga Inggris berjubel dengan pemain-pemain asing kelas wahid. Namun Kane membuktikan dirinya mampu bersaing, bahkan tetap di depan. 


Performa Kane pun mendapat imbalan setimpal. Belum lama ini, Spurs memberinya kado istimewa, yaitu kontrak baru berdurasi enam tahun. Dalam kontrak tersebut, Kane disebut-sebut menerima gaji mencapai 200.000 poundsterling (Rp 3,79 miliar dengan kurs saat ini) per pekan. Naik hampir dua kali lipat dibandingkan kontrak sebelumnya. 

Kane pun menjelma menjadi orang superkaya. Kekayaan Kane ditaksir mencapai 90 juta poundsterling (Rp 1,7 triliun). Tidak hanya dari gaji, Kane juga mendapatkan penghasilan dari kontrak dengan berbagai produk, seperti Nike, EA Sports, dan sebagainya. 

Kane berpotensi menambah pundi-pundi kekayaannya lebih dahsyat lagi. Syaratnya satu: pindah klub. 

CIES Football Obervatory, lembaga riset sepakbola yang berbasis di Swiss, menobatkan Kane sebagai pemain dengan nilai pasar tertinggi, yaitu mencapai 201,2 juta euro (Rp 3,36 triliun). Artinya jika klub lain yang mencoba meminang Kane, siapkanlah uang segitu. 

Jika sampai pindah klub (Real Madrid dikabarkan tertarik merekrutnya), maka Kane dijamin semakin kaya. Sebab, dipastikan gaji Kane akan naik di klub barunya.

Namun sampai saat ini Kane belum berminat pindah. Apalagi dia mengaku bahwa Spurs adalah klub favoritnya sejak kecil. 

"Saya tumbuh besar di keluarga penggemar Spurs. Saya juga berada di Spurs sejak usia 11 tahun. Kalau akhirnya menjadi one-club man, saya suka itu," katanya, dikutip dari Independent. 

Si bocah gemuk itu sudah banyak berubah...


TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/prm) Next Article Liga Inggris yang Bergelimang Uang

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular