Internasional
Soal Perdagangan, Siapa Paling Banyak Cetak Gol Bunuh Diri?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 July 2018 17:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar-kabar perdagangan akan mendominasi pekan ini sebab investor memantau perkembangan perseteruan antara Amerika Serikat (AS) dan beberapa mitra dagang utamanya, termasuk China dan Kanada.
Pemerintahan Presiden Donald Trump berencana menerapkan tarif 25% pada produk China senilai US$34 miliar (Rp 489 triliun) terhadap lebih dari 800 kategori produk pada 6 Juli mendatang. Gelombang tarif kedua yang sedang diusulkan akan dikenakan pada barang-barang China senilai sekitar US$16 miliar.
Sebagai tanggapan, China mengumumkan akan mengenakan tarif balasan terhadap produk AS dengan nilai yang sama. Daftar awal barang-barang AS senilai US$34 miliar, termasuk kedelai dan kendaraan listrik, akan dikenakan tarif 25% pada tanggal 6 Juli, dengan tambahan tarif terhadap US$16 miliar produk lainnya sedang disusun.
Selain ekonomi terbesar kedua di dunia itu, dilansir dari CNBC International, AS juga terlibat dalam renegosiasi NAFTA dengan Kanada dan Meksiko. Tarif Kanada terhadap sekitar US$12,5 miliar berbagai produk AS, termasuk cokelat, daging sapi, dan sirup maple, mulai berlaku pada hari Minggu. Sementara itu Meksiko berencana menaikkan tarif pada daging babi.
Langkah-langkah itu dibuat setelah pemerintah Trump memberlakukan tarif baja dan aluminium pada sekutu AS, yang juga termasuk Uni Eropa, pada awal tahun ini.
Meskipun tarif awal diperkirakan hanya memiliki dampak kecil pada tingkat makro, terutama dalam kasus China, namun investor khawatir atas eskalasi dalam tindakan pembalasan yang memiliki dampak negatif yang lebih luas terhadap pertumbuhan global.
Dalam hal ini, AS terlihat kebobolan gol lebih banyak dibandingkan negara-negara yang ia sasar.
(prm) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!
Pemerintahan Presiden Donald Trump berencana menerapkan tarif 25% pada produk China senilai US$34 miliar (Rp 489 triliun) terhadap lebih dari 800 kategori produk pada 6 Juli mendatang. Gelombang tarif kedua yang sedang diusulkan akan dikenakan pada barang-barang China senilai sekitar US$16 miliar.
Sebagai tanggapan, China mengumumkan akan mengenakan tarif balasan terhadap produk AS dengan nilai yang sama. Daftar awal barang-barang AS senilai US$34 miliar, termasuk kedelai dan kendaraan listrik, akan dikenakan tarif 25% pada tanggal 6 Juli, dengan tambahan tarif terhadap US$16 miliar produk lainnya sedang disusun.
Langkah-langkah itu dibuat setelah pemerintah Trump memberlakukan tarif baja dan aluminium pada sekutu AS, yang juga termasuk Uni Eropa, pada awal tahun ini.
Meskipun tarif awal diperkirakan hanya memiliki dampak kecil pada tingkat makro, terutama dalam kasus China, namun investor khawatir atas eskalasi dalam tindakan pembalasan yang memiliki dampak negatif yang lebih luas terhadap pertumbuhan global.
Dalam hal ini, AS terlihat kebobolan gol lebih banyak dibandingkan negara-negara yang ia sasar.
(prm) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular