Ada Perbaikan, Nilai Tukar Petani Naik 0,05% di Juni 2018

Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
02 July 2018 12:17
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Juni 2018.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC IndonesiaBadan Pusat Statistik (BPS) merilis data Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Juni 2018. BPS mencatat NTP nasional Juni 2018 meningkat 0,05% secara month-to-month (MtM) ke 102,04.

 "Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,36%, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,30%," tulis laporan BPS pada hari Senin (02/07/2018).

NTP menjadi salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani, dengan melihat tingkat daya beli mereka di perdesaan. Semakin tinggi NTP, makin tinggi pula daya beli petani dan secara relatif menunjukkan kenaikan kesejahteraan masyarakat perdesaan.

Sebagai informasi, NTP di tahun 2018 sebenarnya berada dalam tren menurun sejak akhir tahun 2017. Namun, sejak Mei 2018, nilai NTP mulai membaik, diikuti dengan pencapaian positif pada bulan Juni 2018 lalu.

Ada Perbaikan, Nilai Tukar Petani Naik 0,05% di Juni 2018Riset CNBC Indonesia


Subsektor Peternakan menyumbang kebaikan terbesar NTP, yakni sebesar 0,74%, diikuti subsektor Perikanan (0,68%), subsektor tanaman pangan (0,09%), dan subsektor holtikultura (0,01%). Sebaliknya, subsektor yang mengalami penurunan adalah Tanaman Perkebunan Rakyat, yakni sebesar -0,78%.

Naiknya penerimaan petani di subsektor peternakan, utamanya disumbang oleh kenaikan indeks di kelompok unggas besar dan kelompok ternak kecil, masing-masing sebesar 1,87% dan 1,46%.

Sementara itu, meningkatnya penerimaan di subsektor perikanan didominasi oleh naiknya harga berbagai komoditas pada kegiatan perikanan tangkap (khususnya komoditas udang dan ikan kembung) yang secara rata-rata naik sebesar 1,37 persen, dan pada kegiatan pembudidaya ikan (khususnya komoditas ikan lele dan ikan bandeng) yang secara rata-rata naik sebesar 0,75 persen.

Di sisi lain, anjloknya indeks pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat didorong oleh menurunnya penerimaan petani dari komoditas kelapa sawit dan kakao. Hal ini nampaknya tidak lepas dari penurunan harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) sebesar 4,24% di sepanjang bulan Juni 2018.

Berdasarkan provinsi, sebanyak 20 provinsi mengalami kenaikan NTP, sementara 13 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada Juni 2018 terjadi di Maluku, yaitu sebesar 0,78%, sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Riau, yaitu sebesar 1,87%.


(RHG/RHG) Next Article Mulai Membaik, Nilai Tukar Petani Juli 2019 Naik 0,29%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular