
Pemegang Kartu Kredit Citigroup Akan Terima Rp 4,7 T, Kenapa?
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
30 June 2018 17:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Citigroup sepakat untuk mengembalikan uang sebesar US$335 juta (Rp 4,7 triliun) ke 1,75 juta pemegang kartu sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai dengan regulator pada hari Jumat (29/6/2018).
Biro Perlindungan Keuangan Nasabah (Consumer Financial Protection Bureau/CFPB), yang mengatur perusahaan-perusahaan keuangan demi menjaga keamanan nasabah Amerika, mengatakan kesepakatan berasal dari gagalnya Citigroup mengevaluasi dengan benar dan mengurangi tingkat persentase tahunan (annual percentage rates/APRs) terhadap sejumlah pemegang kartu kredit.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirimkan ke CNBC Make It, Citi mengatakan sementara sekitar 90% nasabahnya memang menerima evaluasi yang tepat dari APRs mereka, saat ini perusahaan menerbitkan uang ganti rugi (refund) ke sekitar 1,75 juta pemegang kartu yang tidak menerima evaluasi dengan tepat.
Bank tersebut berkata rata-rata uang ganti rugi akan sekitar US$190 dan diprediksi akan diselesaikan akhir tahun.
"Citi puas sudah menyelesaikan masalah dengan Biro, dan kembali menekankan permohonan maaf yang tulus kepada para nasabah karena tidak segera memperbaiki kesalahan-kesalahan ini," katanya.
Sebab Citi proaktif dalam mengindentifikasi masalah dan melaporkannya ke CFPB di tahun 2017, maka CFPB pun tidak mengeluarkan denda tambahan apapun di hari Jumat.
Hukum mewajibkan bank-bank untuk meninjau apakah kartu kredit konsumen bisa memperoleh pengurangan bunga berdasarkan berbagai faktor, misalnya risiko kredit dan kondisi pasar. Peninjauan atau evaluasi itu harus dilakukan dalam waktu enam bulan setelah kenaikan suku bunga.
Bank sentral Amerika The Federal Reserve/The Fed baru menaikkan suku bunga seperempat persen di awal bulan ini. Sementara itu mengartikan perekonomian yang berjalan baik, hal itu juga berarti pada konsumen harus memperhatikan suku bunga kartu kredit mereka.
(roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Biro Perlindungan Keuangan Nasabah (Consumer Financial Protection Bureau/CFPB), yang mengatur perusahaan-perusahaan keuangan demi menjaga keamanan nasabah Amerika, mengatakan kesepakatan berasal dari gagalnya Citigroup mengevaluasi dengan benar dan mengurangi tingkat persentase tahunan (annual percentage rates/APRs) terhadap sejumlah pemegang kartu kredit.
"Citi puas sudah menyelesaikan masalah dengan Biro, dan kembali menekankan permohonan maaf yang tulus kepada para nasabah karena tidak segera memperbaiki kesalahan-kesalahan ini," katanya.
Sebab Citi proaktif dalam mengindentifikasi masalah dan melaporkannya ke CFPB di tahun 2017, maka CFPB pun tidak mengeluarkan denda tambahan apapun di hari Jumat.
Hukum mewajibkan bank-bank untuk meninjau apakah kartu kredit konsumen bisa memperoleh pengurangan bunga berdasarkan berbagai faktor, misalnya risiko kredit dan kondisi pasar. Peninjauan atau evaluasi itu harus dilakukan dalam waktu enam bulan setelah kenaikan suku bunga.
Bank sentral Amerika The Federal Reserve/The Fed baru menaikkan suku bunga seperempat persen di awal bulan ini. Sementara itu mengartikan perekonomian yang berjalan baik, hal itu juga berarti pada konsumen harus memperhatikan suku bunga kartu kredit mereka.
Kenaikan suku bunga seperempat persen akan membuat warga negara Amerika yang mengandalkan kartu kredit membayar sekitar US$1,6 miliar lebih banyak tahun ini.
Jika Anda bertransaksi menggunakan kartu kredit, pastikan untuk membayar secepatnya sehingga Anda tidak membayar bunga tambahan terlalu lama. Alternatifnya, carilah kartu kredit yang menawarkan pemindahan saldo nol persen untuk mengurangi bunga saat ini dan menghindari kerugian dari kenaikan suku bunga di masa mendatang.
Ingatlah bahwa dampak kenaikan suku bunga lebih dari kartu kredit.
"Itu berdampak ke setiap bisnis, setiap nasabah, setiap kota, bahkan pemerintahan lain di seluruh dunia," kata Greg McBride selaku Kepala Analis Keuangan di Bankrate.com kepada CNBC Make It.
Misalnya, jika saat ini Anda memiliki kredit rumah (mortgage) yang bunganya disesuaikan, pertimbangkanlah untuk beralih ke mortgage bunga tetap sehingga tidak terkena dampaknya jika The Fed terus menaikkan suku bunga.
Jika Anda bertransaksi menggunakan kartu kredit, pastikan untuk membayar secepatnya sehingga Anda tidak membayar bunga tambahan terlalu lama. Alternatifnya, carilah kartu kredit yang menawarkan pemindahan saldo nol persen untuk mengurangi bunga saat ini dan menghindari kerugian dari kenaikan suku bunga di masa mendatang.
Ingatlah bahwa dampak kenaikan suku bunga lebih dari kartu kredit.
"Itu berdampak ke setiap bisnis, setiap nasabah, setiap kota, bahkan pemerintahan lain di seluruh dunia," kata Greg McBride selaku Kepala Analis Keuangan di Bankrate.com kepada CNBC Make It.
Misalnya, jika saat ini Anda memiliki kredit rumah (mortgage) yang bunganya disesuaikan, pertimbangkanlah untuk beralih ke mortgage bunga tetap sehingga tidak terkena dampaknya jika The Fed terus menaikkan suku bunga.
(roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Most Popular