Piala Dunia 2018

Main di Piala Dunia Itu Kebanggaan, Tapi Dapat Uang Juga...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 June 2018 12:27
Main di Piala Dunia Itu Kebanggaan, Tapi Dapat Uang Juga...
Foto: REUTERS/Carl Recine
Jakarta, CNBC Indonesia - Bermain di tim nasional adalah sebuah kebanggaan. Kala lagu kebangsaan diputar sebelum pertandingan, itu bisa membuat bulu kuduk berdiri dan adrenalin membuncah. 

Namun, bermain untuk tim nasional ternyata bukan sekadar soal membela negara. Ada gaji dan bonus juga untuk membuat pemain semakin bersemangat. 

Untuk Piala Dunia 2018, Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) menyediakan total US$209 juta (Rp 3 triliun) bagi klub-klub yang melepas pemainnya ke Rusia. Uang itu diserahkan kepada federasi masing-masing negara untuk kemudian didistribusikan kepada klub. 

Federasi Sepakbola Inggris (FA) akan memberikan bonus sebesar 5 juta poundsterling (Rp 94,12 miliar dengan kurs saat ini) jika Tim Tiga Singa juara di Rusia 2018. Artinya setiap pemain akan mendapatkan 215.000 poundsteling atau sekitar Rp 4,05 miliar. 

Inggris saat ini sudah lolos ke babak 16 besar meski dini hari tadi menyerah di tangan Belgia. FA menjanjikan setiap pemain Inggris mendapatkan bonus masing-masing 54.000 poundsterling (Rp 1,02 miliar) jika lolos dari penyisihan grup. Artinya, sekarang Harry Kane cs lebih kaya Rp 1 miliar. 

Sebenarnya insentif dari FA tersebut relatif kecil dibandingkan yang didapat pemain dari klubnya. Kane sang kapten, misalnya, belum lama ini menandatangani kontrak baru dengan gaji yang disebut-sebut mencapai 200.000 poundsterling (Rp 4,14 miliar) per pekan. Gaji Kane seminggu saja sudah empat kali lipat dibandingkan bonus yang didapat kalau Inggris juara Piala Dunia. 

Bahkan pemain muda seperti Trent Alexander-Arnold pun mendapat gaji yang lumayan. Di Liverpool, pemuda 19 tahun ini dikabarkan mendapat bayaran 40.000 poundsterling (Rp 753,21 juta) per pekan. Keringat Alexander-Arnold selama sepekan di Liverpool hampir sama dengan apa yang didapat dari perjuangan Inggris menembus babak 16 besar. 

Sementara Federasi Sepakbola Jerman (DFB) berjanji memberikan bonus 350.000 euro (Rp 5,85 miliar) jika Die Mannschaft berhasil mempertahan gelar yang mereka rengkuh di Brasil 2014. Kalau jadi runners-up, bonusnya turun menjadi 200.000 euro (Rp 3,34 miliar), sementara tersingkir di semifinal masih mendapat bonus 125.000 euro (Rp 2,09 miliar), dan 75.000 euro (Rp 1,25 miliar) kalau selesai di perempatfinal. 

Bonus ini sudah melayang, karena Jerman tersingkir di fase grup. Namun, sepertinya yang membuat pemain Jerman menangis bukan karena kehilangan bonus, tetapi soal kebanggaan negara yang hancur.

Sebab, seperti halnya di Inggris, pemain Jerman juga sudah digaji mahal di klub mereka masing-masing. Misalnya Mesut Oezil, playmaker Jerman. Di Arsenal, Oezil belum lama menandatangani kontrak baru yang membuat gajinya disebut-sebut mencapai 300.000 poundsterling (Rp 5,65 miliar) per pekan. 

Sedangkan Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) berjanji memberikan bonus 125.000 euro per pemain bila menjadi juara Piala Dunia 2018. Bila menjadi juara kedua, Andres Iniesta dan kolega akan mendapat 90.000 euro (Rp 1,5 miliar), semifinal 60 juta euro (Rp 1 miliar), dan perempatfinal 30.000 euro (Rp 501,99 miliar). Bonus tambahan bila menjadi juara dunia adalah sebuah jam tangan Patek Philippe Nautilus senilai 90.000 euro. 

Namun lagi-lagi, bukan bonus ini yang dikejar para pemain Spanyol. Mereka sudah mendapatkan limpahan duit dari klub masing-masing. Iniesta, yang akan bergabung dengan Vissel Kobe (Jepang) pada musim depan, dikabarkan mendapat gaji 425.000 poundsterling (Rp 8 miliar) per pekan. Jumlah yang luar biasa. 

Oleh karena itu, bermain di tim nasional, apalagi di level tertinggi seperti Piala Dunia, bukan soal uang. Kebanggaan membela negara dan mengangkat nama baik bangsa menjadi tujuan utamanya. Ada beberapa hal yang tidak bisa diukur dengan uang.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular