
Dewan Energi Siapkan Roadmap Pembangkit Nuklir
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
28 June 2018 15:40

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah melakukan studi di Jepang, Dewan Energi Nasional (DEN) ternyata tengah menyusun peta jalan atau roadmap terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang aman dan bisa berfungsi baik.
"Pembangunan pembangkit nuklir saat ini sudah pada tahapan sangat aman, sehingga nantinya bisa berfungsi dengan baik," tutur Anggota DEN Abadi Poernomo kepada media saat dijumpai dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Lebih lanjut, Abadi menuturkan, pasca kunjungannya ke pembangkit listrik Fukushima, Jepang, ia melihat sendiri bagaimana cara membuat energi nuklir itu aman. "Itu betul-betul aman, kubahnya ditabrak pesawat tidak akan hancur. Pembangkit juga sekarang sudah diantisipasi jika terjadi tsunami, gempa bumi dengan kekuatan 8 SR tidak akan gerak," ujarnya.
Namun, untuk membuatnya memang dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Abadi mengungkapkan, kira-kira biayanya bisa US$ 7 juta per megawatt (MW).
"Tetapi ini kan jangka panjangnya menjadi energi lebih murah, mudah-mudahan nanti bisa diperhitungkan," tambahnya. Kendati demikian, dia mengatakan, satu pembangkit energi nuklir mampu memiliki kapasitas sebesar 1.000-2.000 mw. Besarnya kapasitas ini patut diperhitungkan dengan semakin besarnya Indonesia. "Oleh karena itu sesuai rapat paripurna DEN, kami akan siapkan roadmapnya. Kapan seyogyanya kita memasang energi nuklir? Tentu bukan sampai EBT dan fosil habis kemudian nuklir. Tapi perencanana bagus karena bangun nuklir butuh waktu 7-10 tahun, bahkan di India sampai 16 tahun. Jadi perlu perencanaan lebih," ujarnya. Adapun, dia mengatakan, Jepang sudah memperbaiki pembangkit nuklir di Fukushima Daiichi pasca bencana beberapa waktu lalu. Kini pembangkit tersebut sudah sangat-sangat aman.
(gus) Next Article Pemerintah Siapkan Rancangan Pengembangan Pembangkit Nuklir
"Pembangunan pembangkit nuklir saat ini sudah pada tahapan sangat aman, sehingga nantinya bisa berfungsi dengan baik," tutur Anggota DEN Abadi Poernomo kepada media saat dijumpai dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Lebih lanjut, Abadi menuturkan, pasca kunjungannya ke pembangkit listrik Fukushima, Jepang, ia melihat sendiri bagaimana cara membuat energi nuklir itu aman. "Itu betul-betul aman, kubahnya ditabrak pesawat tidak akan hancur. Pembangkit juga sekarang sudah diantisipasi jika terjadi tsunami, gempa bumi dengan kekuatan 8 SR tidak akan gerak," ujarnya.
Namun, untuk membuatnya memang dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Abadi mengungkapkan, kira-kira biayanya bisa US$ 7 juta per megawatt (MW).
"Tetapi ini kan jangka panjangnya menjadi energi lebih murah, mudah-mudahan nanti bisa diperhitungkan," tambahnya. Kendati demikian, dia mengatakan, satu pembangkit energi nuklir mampu memiliki kapasitas sebesar 1.000-2.000 mw. Besarnya kapasitas ini patut diperhitungkan dengan semakin besarnya Indonesia. "Oleh karena itu sesuai rapat paripurna DEN, kami akan siapkan roadmapnya. Kapan seyogyanya kita memasang energi nuklir? Tentu bukan sampai EBT dan fosil habis kemudian nuklir. Tapi perencanana bagus karena bangun nuklir butuh waktu 7-10 tahun, bahkan di India sampai 16 tahun. Jadi perlu perencanaan lebih," ujarnya. Adapun, dia mengatakan, Jepang sudah memperbaiki pembangkit nuklir di Fukushima Daiichi pasca bencana beberapa waktu lalu. Kini pembangkit tersebut sudah sangat-sangat aman.
(gus) Next Article Pemerintah Siapkan Rancangan Pengembangan Pembangkit Nuklir
Most Popular