
Menunggu Satu Dekade, IKEA Akhirnya Hadir di India
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
27 June 2018 13:38

Jakarta, CNBC Indonesia - IKEA, perusahaan furnitur asal Swedia, akan membuka gerai pertamanya di India pada Juli mendatang.
Berlokasi di selatan India, tepatnya Kota Hyderabad, IKEA berkesempatan menciptakan sejarah baru. Tak cuma karena peluang besar di sana, namun rencana IKEA masuk ke India memang telah lama direncanakan.
Sebenarnya, selama sekitar 30 tahun IKEA telah menjual produk dari India ke pasar internasional. Lalu dalam satu dekade terakhir, perusahaan telah mencoba masuk ke India berkali-kali.
Namun sayang, rencana itu terhambat kebijakan terkait investasi langsung dari luar negeri (Foreign Direct Investment/FDI) di sana. Persoalan lahan juga jadi masalah lain, mengingat kebutuhan lahan besar oleh IKEA dengan kondisi kota di India yang berpopulasi padat.
Kini semua rintangan itu telah teratasi, IKEA akan segera menancapkan bisnisnya di negara dengan retail furnitur terbesar di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat.
Melihat kondisi sektor furnitur India, terlihat sektor itu masih sangat terfragmentasi. Kebanyakan orang mendapat produk furnitur dari produsen lokal yang belum memiliki akses distibusi fornal. Bersaing pula dengan keberadaan e-commerce, IKEA tetap memiliki kesempatan besar di sana.
Deputi Country Manager IKEA India, Patrick Antoni menilai menyebut baru 4% bisnis furnitur di India yang terorganisir. "Maka dari itu, kami lihat potensi pasar yang sangat besar di pasar India," ujar dia, mengutip Forbes, Rabu (27/6/2018).
"IKEA berkomitmen US$ 1,54 miliar di India, dan masih akan meningkat seiring perkembangan di sana," tambah Antoni.
Antoni menarget ada 7 juta pelanggan pada tahun pertama yang berkunjung ke gerai IKEA di Hyderabad. Pada tahun ketiga, ditarget ada peningkatan hingga 200 juta orang selama satu tahun.
"Setelah pembukaan di Hyderabad, beberapa gerai lain akan ikut dibuka," tutur Antoni.
Kehadiran IKEA di India dinilai cukup potensial oleh seorang Professor Marketing dari Singapore Management University di Singapura, Nirmalya Kumar.
Dia menilai, kehadiran brand besar dari Barat seperti IKEA tidak perlu menjadi hal yang dikhawatirkan. Bahkan, menurutnya tak perlu khawatir akan hasil tak memuaskan di tahun-tahun awal.
"IKEA membidik bisnis di India secara masif, bahkan hingga 200 tahun ke depan. Mengingat besarnya populasi, dalam jangka panjang, India sangat berpengaruh untuk IKEA."
Walau begini, masih ada tantangan yang harus dihadapi IKEA. Antoni mengatakan, IKEA harus menyesuaikan persaingan ketat furnitur berharga murah.
"Namun IKEA paham betul cara menyesuaikan tantangan seperti itu, berkat pengalaman di China yang mengaruskan penjual memangkas harga dan meningkatkan bahan baku lokal untuk tetap kompetitif."
(dru) Next Article Bisnis 'Kebal' Corona Memang Ada, IKEA Contohnya!
Berlokasi di selatan India, tepatnya Kota Hyderabad, IKEA berkesempatan menciptakan sejarah baru. Tak cuma karena peluang besar di sana, namun rencana IKEA masuk ke India memang telah lama direncanakan.
Sebenarnya, selama sekitar 30 tahun IKEA telah menjual produk dari India ke pasar internasional. Lalu dalam satu dekade terakhir, perusahaan telah mencoba masuk ke India berkali-kali.
Kini semua rintangan itu telah teratasi, IKEA akan segera menancapkan bisnisnya di negara dengan retail furnitur terbesar di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat.
Melihat kondisi sektor furnitur India, terlihat sektor itu masih sangat terfragmentasi. Kebanyakan orang mendapat produk furnitur dari produsen lokal yang belum memiliki akses distibusi fornal. Bersaing pula dengan keberadaan e-commerce, IKEA tetap memiliki kesempatan besar di sana.
Deputi Country Manager IKEA India, Patrick Antoni menilai menyebut baru 4% bisnis furnitur di India yang terorganisir. "Maka dari itu, kami lihat potensi pasar yang sangat besar di pasar India," ujar dia, mengutip Forbes, Rabu (27/6/2018).
"IKEA berkomitmen US$ 1,54 miliar di India, dan masih akan meningkat seiring perkembangan di sana," tambah Antoni.
Antoni menarget ada 7 juta pelanggan pada tahun pertama yang berkunjung ke gerai IKEA di Hyderabad. Pada tahun ketiga, ditarget ada peningkatan hingga 200 juta orang selama satu tahun.
"Setelah pembukaan di Hyderabad, beberapa gerai lain akan ikut dibuka," tutur Antoni.
Kehadiran IKEA di India dinilai cukup potensial oleh seorang Professor Marketing dari Singapore Management University di Singapura, Nirmalya Kumar.
Dia menilai, kehadiran brand besar dari Barat seperti IKEA tidak perlu menjadi hal yang dikhawatirkan. Bahkan, menurutnya tak perlu khawatir akan hasil tak memuaskan di tahun-tahun awal.
"IKEA membidik bisnis di India secara masif, bahkan hingga 200 tahun ke depan. Mengingat besarnya populasi, dalam jangka panjang, India sangat berpengaruh untuk IKEA."
Walau begini, masih ada tantangan yang harus dihadapi IKEA. Antoni mengatakan, IKEA harus menyesuaikan persaingan ketat furnitur berharga murah.
"Namun IKEA paham betul cara menyesuaikan tantangan seperti itu, berkat pengalaman di China yang mengaruskan penjual memangkas harga dan meningkatkan bahan baku lokal untuk tetap kompetitif."
(dru) Next Article Bisnis 'Kebal' Corona Memang Ada, IKEA Contohnya!
Most Popular