Pemerintah: IMF-WB Annual Meeting 2018 Siap Dilaksanakan

Arys Aditya, CNBC Indonesia
26 June 2018 18:58
Jokowi telah menerima laporan dari Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai ketua tim pelaksana IMF-World Bank Annual Meeting 2018
Foto: Ist/bi.go.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menyatakan telah siap menyelenggarakan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 Oktober mendatang di Bali. Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menjadi simbol Pulau Dewata juga disebut siap diresmikan.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan Presiden Joko Widodo telah menerima laporan dari Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai ketua tim pelaksana beserta anggotanya, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

"Secara prinsip Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 sudah siap untuk diselenggarakan. GWK juga akan diresmikan sebelum pelaksanaan pertemuan," kata Pramono usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (26/6/2018).

Dia mengemukakan peresmian GWK menjadi penting karena ada salah satu acara pembukaan rapat tahunan yang akan diadakan di lokasi tersebut. Selain itu, persiapan keamanan, seperti deteksi dini dan transportasi, juga dinyatakan hampir tuntas.

"Karena diadakan pada bulan Oktober, kita sudah punya calon presiden dan wapres yang mendaftar pada Agustus, maka Presiden meminta betul bahwa penyelenggaraan ini bisa dilakukan secara baik tetapi juga memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan politik domestik."

Pada kesempatan berbeda, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menyebut saat ini pemerintah tengah mengejar penyelesaian apron Bandara Internasional I Ngurah Rai untuk mengakomodasi pesawat delegasi pertemuan.


Luhut mengestimasi pelebaran apron tersebut bisa menambah kapasitas penumpang Bandara Ngurah Rai dari posisi saat ini 22,5 juta orang per tahun menjadi 27 juta orang per tahun. Pengembangan ini akan terus dilakukan hingga bandara itu mampu menampung 37,5 juta orang per tahun.

"Kalau apron selesai, maka semua pesawat bisa diakomodasi di Ngurah Rai. Akhirnya jumlah turis yang bisa masuk bertambah 30%, akibatnya occupancy rate bisa naik menjadi 80-90% dampak dari IMF - WB 2018," kata Luhut.

Hingga kini, Luhut menyebut anggaran untuk persiapan pelaksanaan pertemuan mencapai Rp 500 miliar dari pagu Rp 801 miliar. Penggunaan anggaran itu dialokasikan untuk dukungan infrastruktur, perhotelan, dan 400 komputer penyelenggaraan.

"Nanti seusai acara 400 komputer itu akan digunakan oleh sekolah-sekolah di Bali, Lombok, dan Banyuwangi," ujarnya.
(prm) Next Article Ke Bali, Luhut Ajak Presiden Bank Dunia Bahas Sampah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular