Ngopi Gratis dan Berdonasi di Salah Satu Venue IMF-WB Meeting
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
08 October 2018 15:26

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Antrean terlihat di depan sebuah booth kopi di area Uluwatu Lobby, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (8/10/2018).
Puspa Dewi yang bertugas sebagai staff venue di acara pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (World Bank) atau IMF-WB Annual Meetings tampak keluar dari antrean dengan menggenggam dua gelas kopi.
"Saya memang sengaja ambil kopi di sini supaya sekalian berdonasi," kata Puspa.
Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia, Indonesia telah menggunakan komoditas ini dalam berbagai upaya diplomasi di tingkat global.
Dalam helatan IMF-WB Annual Meetings di Nusa Dua, Bali, kali ini kopi memiliki peran baru, yaitu sebagai bentuk solidaritas bagi korban bencana alam.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengumpulkan donasi bagi korban gempa di Lombok dan Palu, Sulawesi Tengah, dengan cara membagilan ribuan kopi gratis kepada para delegasi pertemuan.
"Setiap cup yang diminum pengunjung, BRI akan berdonasi Rp 100.000 untuk korban gempa di Lombok dan Sulawesi Tengah," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BRI Alia Karenina, Senin (8/10/2018).
BRI membuka tiga booth kopi serupa di komplek pertemuan yang masing-masingnya akan menyediakan 500 gelas kopi per hari. Diperkirakan 10.500 gelas kopi akan dibagikan secara gratis sepanjang tujuh hari perhelatan IMF-WB Annual Meetings.
Dengan demikian, donasi yang terkumpul dapat mencapai Rp 1.050 miliar.
Namun, jumlah tersebut dapat bertambah bila antusiasme peserta melebihi perkiraan panitia. Apalagi, delegasi baru akan berdatangan pada puncak acara tanggal 11-12 Oktober mendatang, kata Alia.
Pihaknya sendiri telah menyiapkan 120 kilogram kopi campuran jenis Toraja dan Sumatra Mandailing yang setara dengan 12.000 gelas.
"Kata BI, [Direktur Pelaksana IMF Christine] Lagarde kabarnya bersedia datang ke booth kami bersama Pak Luhut juga," kata Alia. "Kita ingin lihat apakah promosi berhasil, solidarity berhasil. Kita ingin dengar ceritanya."
Ketua Task Force Bank Indonesia untuk IMF-WBG Annual Meetings 2018 Peter Jacobs mengatakan booth kopi tersebut merupakan upaya untuk memamerkan potensi Indonesia kepada dunia.
"Dari panitia nasional ingin satu tempat ada showcase kopi dan barista Indonesia. Banyak kopi Indonesia tapi barista dari luar negeri. Padahal, barista beri nilai tambah yang membuat untung Indonesia juga," ujarnya, Senin.
Enam barista pemenang penghargaan nasional dan internasional juga ikut diboyong ke perhelatan ini, salah satunya Muhammad Aga yang menjadi pemenang Indonesia Barista Championship 2018.
(dru) Next Article Pemerintah: IMF-WB Annual Meeting 2018 Siap Dilaksanakan
Puspa Dewi yang bertugas sebagai staff venue di acara pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (World Bank) atau IMF-WB Annual Meetings tampak keluar dari antrean dengan menggenggam dua gelas kopi.
"Saya memang sengaja ambil kopi di sini supaya sekalian berdonasi," kata Puspa.
![]() |
Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia, Indonesia telah menggunakan komoditas ini dalam berbagai upaya diplomasi di tingkat global.
Dalam helatan IMF-WB Annual Meetings di Nusa Dua, Bali, kali ini kopi memiliki peran baru, yaitu sebagai bentuk solidaritas bagi korban bencana alam.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengumpulkan donasi bagi korban gempa di Lombok dan Palu, Sulawesi Tengah, dengan cara membagilan ribuan kopi gratis kepada para delegasi pertemuan.
"Setiap cup yang diminum pengunjung, BRI akan berdonasi Rp 100.000 untuk korban gempa di Lombok dan Sulawesi Tengah," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BRI Alia Karenina, Senin (8/10/2018).
BRI membuka tiga booth kopi serupa di komplek pertemuan yang masing-masingnya akan menyediakan 500 gelas kopi per hari. Diperkirakan 10.500 gelas kopi akan dibagikan secara gratis sepanjang tujuh hari perhelatan IMF-WB Annual Meetings.
Dengan demikian, donasi yang terkumpul dapat mencapai Rp 1.050 miliar.
![]() |
Namun, jumlah tersebut dapat bertambah bila antusiasme peserta melebihi perkiraan panitia. Apalagi, delegasi baru akan berdatangan pada puncak acara tanggal 11-12 Oktober mendatang, kata Alia.
Pihaknya sendiri telah menyiapkan 120 kilogram kopi campuran jenis Toraja dan Sumatra Mandailing yang setara dengan 12.000 gelas.
"Kata BI, [Direktur Pelaksana IMF Christine] Lagarde kabarnya bersedia datang ke booth kami bersama Pak Luhut juga," kata Alia. "Kita ingin lihat apakah promosi berhasil, solidarity berhasil. Kita ingin dengar ceritanya."
Ketua Task Force Bank Indonesia untuk IMF-WBG Annual Meetings 2018 Peter Jacobs mengatakan booth kopi tersebut merupakan upaya untuk memamerkan potensi Indonesia kepada dunia.
"Dari panitia nasional ingin satu tempat ada showcase kopi dan barista Indonesia. Banyak kopi Indonesia tapi barista dari luar negeri. Padahal, barista beri nilai tambah yang membuat untung Indonesia juga," ujarnya, Senin.
Enam barista pemenang penghargaan nasional dan internasional juga ikut diboyong ke perhelatan ini, salah satunya Muhammad Aga yang menjadi pemenang Indonesia Barista Championship 2018.
(dru) Next Article Pemerintah: IMF-WB Annual Meeting 2018 Siap Dilaksanakan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular