Internasional

Rencana Pembatasan Investasi China oleh AS Masih Simpang-siur

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
26 June 2018 07:09
Para pejabat Gedung Putih mengeluarkan pernyataan berbeda mengenai rencana Donald Trump membatasi investasi perusahaan China di AS.
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu penasihat perdagangan senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Peter Navarro, mengatakan pasar berekasi berlebihan terhadap ketakutan bahwa pemerintah akan melarang investasi asing sebagai bagian dari upaya dagangnya melawan China dan negara-negara lainnya.

Kepada CNBC hari Senin (25/6/2018) Navarro mengatakan pemerintah saat ini tidak menargetkan negara-negara tertentu. Komentarnya itu diberikan setelah beredar kabar bahwa AS akan melarang perusahaan dengan kepemilikan China minimal 25% untuk berinvestasi di berbagai bisnis yang memiliki teknologi penting secara industri.

Kabar itu membuat indeks-indeks acuan Wall Street turun tajam pada perdagangan hari Senin.

"Tidak ada rencana untuk mengenakan larangan investasi kepada negara manapun yang mengganggu negara kita. Itu bukan rencananya," ujar Navarro, dikutip dari CNBC International hari Selasa (26/6/2018).

Pernyataannya itu tampak seperti usaha untuk menetralkan isu bahwa AS siap untuk mengambil langkah lanjutan di bidang perdagangan dan komentarnya itu terbukti mampu mengurangi pelemahan yang dicatatkan Wall Street. Tetap saja Dow Jones Industrial Average ditutup turun sekitar 300 poin.

Ia berkeras bahwa pasar menangkap pesan yang salah dari laporan itu. Ia mengatakan investor mestinya fokus pada upaya Gedung Putih melindungi ekspor Amerika dan perkembangan ekonomi secara umum.

"Saya pikir reaksi pasar hari ini berlebihan," kata Navarro. "Apa yang kita miliki saat ini dari kebijakan perdagangan Trump adalah keberhasilan besar untuk negara dan pasar saham ini. Sangat bullish."


Sebelumnya di hari yang sama, Menteri Keuangan Steven Mnuchin menulis di Twitter yang mengindikasikan pemerintah AS tidak akan memfokuskan pelarangan investasinya hanya kepada China namun untuk seluruh negara. Hal itu membuat pasar saham bergerak melemah dengan Dow Jones anjlok hingga hampir 500 poin.

Navarro berusaha menenangkan pasar menyusul pernyataan itu.

"Satu-satunya hal yang akan terjadi hari Jumat nanti adalah Menteri Keuangan akan melaporkan kepada presiden beberapa isu terkait China. Itu saja," ujarnya. "Terkait negara lain, tidak ada sama sekali yang akan dibahas."

Namun, juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders kemudian mengeluarkan pernyataan yang berlawanan dengan Navarro. Ia mengatakan negara lain juga sedang ditargetkan.

"Sebagaimana yang menteri [keuangan] katakan, sebuah pernyataan akan dikeluarkan dan menargetkan semua negara yang mencoba mencuri teknologi kita," kata Sanders kepada wartawan. "Kami mengharapkan hal itu akan segera dirilis. Kami akan tetap mengabari Anda."
(prm) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular