Internasional

Trump: Denuklirisasi Penuh Korea Utara Dimulai

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 June 2018 14:27
Trump: Denuklirisasi Penuh Korea Utara Dimulai
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Kamis (21/6/2018) Korea Utara telah meledakkan empat situs uji coba besarnya dan proses 'denuklirisasi total ... telah dimulai', tetapi para pejabat mengatakan tidak ada bukti semacam itu sejak pertemuan bersejarah kedua negara dilangsungkan minggu lalu.

Pada pertemuan Kabinet di Gedung Putih, Trump mengatakan, "mereka telah menghentikan uji coba rudal, termasuk rudal balistik. Mereka menghancurkan situs mesin mereka. Mereka meledakkannya. Mereka telah menghancurkan salah satu situs uji coba besar mereka, faktanya itu merupakan empat situs uji coba besar mereka. Dan yang penting adalah ini akan menjadi denuklirisasi penuh, yang sudah mulai dilakukan."

Belum jelas situs uji coba Korea Utara yang mana yang dimaksud Trump. Beberapa pejabat AS yang mengetahui informasi intelijen terkait situs nuklir dan rudal Korea Utara mengatakan tidak ada bukti upaya baru pembongkaran situs apa pun sejak Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pada 12 Juni.

Para pejabat yang berbicara secara anonim itu berspekulasi Trump mungkin telah merujuk pada ledakan bulan lalu yang Korea Utara sebut dilakukan untuk menghancurkan terowongan di situs uji nuklir Punggye-ri dan pembongkaran lokasi uji coba rudal balistik jarak menengah yang dibangun di Iha - ri, yang juga terjadi di bulan Mei.

Dilansir dari Reuters, Departemen Luar Negeri AS mengatakan ada kontak dengan pejabat Korea Utara sejak pertemuan itu.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo akan bertemu dengan mereka dan berbicara dengan mereka sedini mungkin untuk melaksanakan apa yang disepakati di Singapura, kata juru bicara Heather Nauert kepada wartawan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Ketika ditanya pada hari Rabu apakah Korea Utara telah melakukan sesuatu tentang denuklirisasi sejak pertemuan itu, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis, mengatakan kepada wartawan: "Tidak, saya tidak mengetahui itu ... jelas, itu adalah akhir dari sebuah proses. Negosiasi detail belum dimulai. Saya tidak mengharapkan itu sekarang."


Mattis duduk di sebelah Trump pada pertemuan Kabinet di hari Kamis.

Pentagon tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar atas pernyataan terbaru Trump. Juga tidak ada tanggapan segera dari Gedung Putih.

Kelompok pemantau Korea Utara yang berbasis di Amerika Utara, 38 North, mengatakan dalam sebuah analisis pada akhir pekan lalu tidak ada tanda-tanda kegiatan apapun terhadap pembongkaran tempat uji rudal.

Trump, yang telah memimpin upaya internasional untuk menekan Korea Utara agar menanggalkan pengembangan rudal nuklir yang mampu mencapai Amerika Serikat, mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan 12 Juni bahwa Kim telah berjanji untuk membongkar salah satu instalasi misilnya.

Seorang pejabat AS pada hari Rabu mengatakan bahwa situs yang disebut Trump adalah Sohae Satellite Launching Ground, fasilitas utama di bagian barat negara yang telah digunakan untuk menguji mesin untuk rudal jarak jauh. Korea Utara, sebelum pertemuan di Singapura mengumumkan menunda penangguhan uji coba ICBM dan juga menutup situs uji coba bom nuklirnya, di mana negara itu melakukan beberapa ledakan di depan media yang berkunjung, yang dikatakannya untuk menghancurkan terowongan pengujian. Namun, pejabat AS telah memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat dibatalkan.

Dalam pertemuan Kabinet, Trump mengakui bahwa hal-hal bisa berubah.

"Kepribadian dapat berubah. Mungkin Anda berakhir dengan konflik. Mungkin juga tidak," katanya. Dia mengatakan dirinya dan Pompeo telah membangun hubungan yang 'sangat kuat' dengan Kim yang menurutnya akan mengarah pada 'kesuksesan yang luar biasa."

Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa 'pernyataan nomor satu' dalam dokumen yang dia dan Kim tandatangani di Singapura adalah 'kita akan segera memulai denuklirisasi penuh Korea Utara,' meskipun tidak ada pernyataan seperti itu di dalam teks.

Dalam pernyataan bersama itu, Kim 'menegaskan kembali komitmennya yang teguh dan kokoh untuk menyelesaikan denuklirisasi Semenanjung Korea,' tetapi tidak membuat referensi mengenai rentetan kejadian atau prosesnya. Menjelang pertemuan, Pyongyang berulang kali menolak perlucutan senjata nuklir sepihak.

Pada pertemuan Kabinet yang sama, Pompeo mengatakan Kim telah membuat komitmen pribadi, dan menambahkan: "Dia telah mempertaruhkan reputasinya."


Pompeo mengatakan sekutu AS, tetangga Korea Utara, dan sekutu China mendukung kebijakan AS untuk mempertahankan sanksi terhadap Pyongyang sampai denuklirisasi selesai.

Trump mengulangi ucapan terima kasihnya kepada Presiden China Xi Jinping karena mendukung sanksi, meskipun ia mengatakan bahwa perbatasan antara China dan Korea Utara 'semakin sedikit melemah sekarang'.

"Tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Tapi kita harus membuatnya tetap keras," kata Trump.

Trump juga mengatakan sisa-sisa pasukan AS yang hilang dari Perang Korea sedang dalam proses dikembalikan ke Amerika Serikat dari Korea Utara, merevisi pernyataan yang dibuatnya sehari sebelumnya.

Trump mengatakan pada hari Rabu sisa-sisa dari 200 prajurit Amerika telah dikirim kembali, sesuai dengan perjanjian yang dia capai dengan Kim di Singapura.
Dua pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa saat Korea Utara diperkirakan akan mengembalikan para tentara yang ditahannya dalam beberapa hari kedepan, namun mereka belum juga melihat tantara-tentara itu dikembalikan.
(prm) Next Article Siap-siap, Trump & Kim Jong Un Akan Bersua Lagi di Februari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular