Internasional

AS Jatuhkan Sanksi, Total Siap Putus Kemitraan Bisnis di Iran

Roy Franedya, CNBC Indonesia
21 June 2018 12:02
Bank AS terlibat hampir 90% dalam operasi pendanaan Total, sementara investor Amerika menguasai lebih dari 30% saham Total.
Foto: REUTERS/Daniel Becerril
Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa energi asal Perancis, Total S.A menyatakan perusahaannya belum menarik diri secara permanen dari Iran meski Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi pada Iran.

Saat ini Total sedang mengembangkan bagian dari ladang gas alam terbesar di dunia setelah adanya kesepakatan nuklir Iran pada 2015. Namun, perusahaan itu sekarang bersiap untuk meninggalkan proyek Teluk Persia kecuali pemerintah AS mengecualikan Total dari sanksi tersebut.

Setelah menjatuhkan sanksi, AS mengacam akan menghukum perusahaan domestik dan perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut dan melakukan aktivitas bisnis dengan Iran. Washington memberi waktu ke perusahaan selama 90 hari hingga 180 hari untuk mengakhiri kerja sama bisnis setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir bulan lalu.

"Tidak ada satu pun perusahaan internasional seperti Total yang dapat bekerja di negara manapun dengan sanksi sekunder. Saya tidak memiliki hak. Ini hanya realitas dunia," ujar CEO Total Patrick Pouyanne di seminar OPEC di Wina seperti dilansir dari CNBC International, Rabu (20/6/2018).

Pouyanne mengakui bahwa posisinya mungkin tidak cocok dengan para pemimpin Eropa. Uni Eropa telah berusaha menyelamatkan kesepakatan nuklir dengan mengeluarkan langkah-langkah yang ditujukan untuk melindungi perusahaan yang memiliki urusan bisnis di Iran.

Namun Pouyanne mengatakan kepada CNBC bahwa dia harus pragmatis dan menghadapi kenyataan.

"Kenyataannya adalah ibu kota dunia saat ini ada di tangan AS," katanya. "Apakah benar bahwa di dunia ini AS menggunakan itu ... untuk memberlakukan beberapa aturan untuk negara lain? Itu perdebatan."

Sanksi sekunder AS sangat berbahaya untuk perusahaan multinasional seperti Total. Terlibat dengan Iran dapat mendorong pemerintah Amerika untuk mengeluarkan Total dari sistem keuangan AS dan memaksa perusahaan untuk mengakhiri operasinya di AS.

"AS dapat memutuskan bahwa saya tidak dapat mengakses pembiayaan AS," kata Pouyanne. "Tidak mungkin untuk menjalankan perusahaan internasional seperti Total tanpa memiliki akses ke pembiayaan AS atau kepemilikan saham AS."

Total mengatakan bank AS terlibat hampir 90% dalam operasi pendanaan Total, sementara investor Amerika menguasai lebih dari 30% saham Total. Perusahaan ini memiliki nilai operasi lebih dari US$ 10 miliar di AS.

Sebagai perbandingan, Total menghabiskan kurang dari 40 juta euro, atau sekitar US$46 juta, pada proyeknya mengembangkan ladang gas alam Pars Selatan di perairan Iran.



(roy/gus) Next Article Eropa Minta Tak Dijatuhi Sanksi Bila Berbisnis Dengan Iran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular