Piala Dunia 2018

Dengan VAR, Tak Ada Lagi 'Perampokan' Jutaan Dolar

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 June 2018 08:19
Menyelamatkan Jutaan Dolar
Foto: Reuters
Namun bagaimana pun, VAR bisa menyelamatkan uang yang jumlahnya lumayan. Inggris memang kalah di babak 16 besar Piala Dunia 2016. Tetapi rasa-rasanya Inggris masih bisa mengimbangi, bahkan bisa saja menang, andai gol Lampard disahkan. Sebab setelah gol itu dianulir, mental Inggris seperti jatuh karena Tim Tiga Singa merasa 'dirampok'. 

Mentok di babak 16 besar, Inggris 'hanya' mendapat hadiah US$ 9 juta (Rp 125,37 miliar dengan kurs sekarang). Kalau saja lolos ke perempatfinal, minimal Inggris bisa mendapat dua kali lipat dari itu yaitu US$ 18 juta (Rp 250,74 miliar). Apalagi kalau sampai menembus semifinal, hadiahnya minimal US$ 20 juta (Rp 278,6 miliar). 

Artinya, Inggris memang benar-benat dirampok. Nilai perampokan itu minimal US$ 9 juta. Bukan jumlah yang sedikit. 

Atau pelanggaran kiper Jerman Harald 'Toni' Schumacher terhadap bek Prancis Patrick Battiston di Piala Dunia 1982. Kala itu, Schumacher berbenturan dengan Battiston sampai sang bek tidak sadarkan diri selama 30 menit. Saking parahnya, kapten Prancis Michel Platini mengira Battiston meninggal karena denyut nadinya sangat lemah dan wajahnya pucat pasi. 

Hasil dari insiden itu adalah gigi Battiston patah dua dan tulang iga retak tiga. Battiston memang memaafkan Schumacher atas kejadian itu, karena tahu pasti tidak disengaja. Namun Battiston pernah berujar tidak berani lagi mendekati Schumacher.  

"Saya akan menjaga jarak minimal 40 meter dari dia," ujar Battiston, dikutip dari New York Times. 

Kalau waktu itu sudah ada VAR, tidak mungkin Schumacher selamat. Wasit tentu akan mengganjarnya dengan kartu merah setelah melihat rekaman kejadian itu. Tanpa bantuan rekaman pertandingan, Schumacher lolos tanpa pelanggaran apa pun. 

Dengan tensi pertandingan yang meninggi, akhirnya Prancis kalah di semifinal Spanyol 1982. Jerman melenggang ke final sebelum dikalahkan Paolo Rossi dkk dari Italia. 

Kalau saja Prancis kala itu bisa sampai final dan juara, maka hadiahnya adalah US$ 20 juta. Prancis bukan tim sembarangan karena ada Platini, Jean Tigana, dan Alain Giresse. Peluang mereka menjadi juara cukup terbuka, andai tidak ada insiden Schumacher. 

Meski banyak mendapat cibiran, tetapi penggunaan VAR memang penting dalam sepakbola. VAR bisa membuat sepakbola lebih adil, kerugian bagi salah satu tim bisa ditekan. 

Dari sisi ekonomi, VAR bisa menyelamatkan jutaan dolar. Tidak ada lagi 'perampokan' atas nama kekhilafan wasit.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular