Internasional

Pasca Trump-Kim Bertemu, Universitas Pyongyang Ingin Bangkit

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
19 June 2018 19:43
Pasar, Pesta Pizza dan Internet
Foto: Infografis, Arie Pratama
Chon, yang berkata dia terinspirasi membantu Korut setelah kelaparan yang menyedihkan di pertengahan 1990-an, mengatakan kehidupan sehari-hari di sekolah menggarisbawahi perubahan belakangan ini.

Sempat bergantung para perekonomian yang terencana secara sentral bergaya Soviet, Korut sekarang adalah rumah bagi sistem pasar semi legal tetapi diawasi yang berkembang dan dikenal dengan sebutan 'jangmadang'. Pasar itu menjadi tempat bagi perorangan maupun tengkulak untuk melakukan jual-beli barang produksi sendiri maupun impor.

Sekarang, tiga kali dalam seminggu karyawan PUST akan berbelanja bahan makanan di pasar besar bernama Tongil Market untuk memberi makan mahasiswa dan karyawannya.

Pasar itu memiliki lantai atas yang menjadi tempat beberapa kantor dan tempat penukaran mata uang di mana Chon, katanya, menukarkan dolar AS dengan mata uang Korut.

"Menurut saya negara ini sudah jauh berubah dari tahun ke tahun. Masyarakat lebih tertarik dengan negara asing dan lebih rileks ketika berhadapan dengan kami," kata Chon.

Meskipun terdapat sanksi, harga makanan dan bahan bakar mayoritas tetap stabil di bawah kepemimpinan Kim Jong Un karena dia membuat pasar tetap terbuka, kata para pakar.

Mahasiswa PUST mendapatkan akses langka ke internet dan memiliki kesempatan belajar di luar negeri.

"Kami menghadapi masa sulit, dengan sanksi dan semuanya. Namun, sekarang saya pikir kita bisa melakukan hal-hal yang awalnya ingin kami raih, seperti berkontribusi untuk menciptakan perdamaian," kata Chon sambil tertawa.

Setiap tahun, sekolah itu memberi kredit US$10 (Rp 141.500) ke kartu para mahasiswa supaya mereka bisa membeli barang-barang seperti buku catatan atau botol minum di sebuah toko di dalam sekolah.

Para mahasiswa bahkan mendapatkan kiriman pizza dari luar sekolah untuk pesta ulang tahun, kata Chon.

"Kehidupan di sini adalah misteri untuk seluruh dunia, tapi mahasiswa dan kehidupan kami di sekolah tidak jauh berbeda dari yang lainnya," kata Chon.


(roy/roy)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular