Alternatif Rel Kereta KL-Singapura Bikin Biaya Lebih Murah

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 June 2018 09:35
Proposal ini pun akan menyelamatkan uang Malaysia sekitar RM 500 juta atau setara Rp 1,7 triliun karena tak perlu melakukan negosiasi ulang dengan Singapura.
Foto: The Star
Jakarta, CNBC Indonesia - Proposal alternatif tambahan jalur rel kereta yang menghubungkan Kuala Lumpur (KL)-Singapura diperkirakan hanya akan memakan biaya sekitar RM 20 miliar atau sekitar Rp 69,6 triliun.

Angka tersebut jauh di bawah perkiraan biaya proyek kereta cepat ((High-Speed Rail/HSR) dengan rute serupa yang diproyeksikan memakan biaya antara RM 60 miliar (Rp 209 triliun) dan RM 70 miliar (Rp 243 triliun).

Proposal ini pun akan menyelamatkan kas keuangan pemerintah Malaysia sekitar RM 500 juta atau setara Rp 1,7 triliun karena tak perlu lagi melakukan negosiasi ulang dengan Singapura.

Berdasarkan sumber, Council of Eminent Persons (CEP) Malaysia dikabarkan telah mengetahui adanya proposal alternatif untuk menambah jalur kereta api tanah melayu (KTM) yang saat ini sudah ada.

Adapun satu-satunya perbedaan antara KTM dan HSR, hanya dari sisi waktu tempuh perjalanan dari sekitar 130 menit menggunakan KTM, dan 90 menit dengan menggunakan HSR.

Namun, sumber tersebut mengatakan, hal ini baru bisa tercapai apabila pemerintah Malaysia mengizinkan pihak ketiga untuk ikut serta mengoperasikan jalur kereta api KTM.

"Pihak ketiga siap berinvestasi untuk kereta yang lebih baik, dan menjalankan operasional secara komersial. Waktu perjalanan juga dapat dikurangi," jelas seorang konsultan menambahkan," kata seorang konsultan, dilansir The Star, Senin (18/6/2018).

Selain dari sisi waktu tempuh perjalanan, penggunaan proposal alternatif tersebut juga akan meningkatkan infrastruktur kereta api ke wilayah Singapura, dengan biaya yang relatif lebih rendah.

"Biaya yang dipangkas lebih dari RM 50 miliar, 70% lebih rendah dari membangun HSR. Ini tidak termasuk biaya pembebasan lahan dan kemungkinan pembengkakan biaya dari proyek HSR," jelas sumber tersebut.

HSR merupakan salah satu dari dua proyek di bawah pemerintahan Mahathir Mohamad. Dia mengatakan, jarak antara Malaysia - Singapura hanya sekitar 350 kilometer dan jika infrastruktur kereta api ditingkatkan apat memangkas waktu perjalanan secara signifikan.

Dalam 100 hari masa kepemipinan Mahathir, CEP telah membantu pemerintahan mencapai janji masa kampanyenya, antara lain penghematan biaya infrastruktur tanpa mengurangi kualitas, sampai dengan membantu meningkatkan tata kelola keuangan publik.

Sumber itu mengatakan, rencana meningkatkan jaringan KTM adalah untuk meningkatkan infrastruktur jalur ganda yang sudah ada, sehingga lebar jalur rel dapat digunakan dengan lebih optimal.

Lebar jalur rel saat ini jauh lebih sempit, menyebabkan pacuan kereta lebih lambat. Jika ditingkatkan, maka akan memungkinkan kereta melakukan perjalanan dengan kecepatan tinggi tanpa melupakan stabilitas keamanan.

Adapun HSR bisa menempuh kecepatan hingga 320 kilometer per jam. Sementara itu, jika menggunakan kereta api dengan lebar jalur standar yang ada saat ini, akan menempuh waktu 200 kilometer per jam.

Sumber tersebut pun mengatakan, peningkatan infrastruktur ini akan memakan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan perluasan Express Rail Link (ERL), yang diperkirakan menelan biaya sekitar RM 30 miliar.

"Rencana perpanjangan ERL tidak akan banyak bedanya dari sisi waktu tempuh, dibandingkan dengan rencana untuk meningkatkan infrastruktur yang ada," jelasnya.
(hps/hps) Next Article Mengintip Proyek Kereta Cepat Malaysia-Singapura Rp 231 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular