Sepenggal Kisah Lebaran

Sri Mulyani, Angpao, dan Sambal Goreng Ati

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
15 June 2018 11:37
Inilah makna lebaran bagi Sri Mulyani
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Lebaran memiliki arti mendalam bagi banyak orang, khususnya bagi mereka yang merayakan, tidak terkecuali Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Baginya, Lebaran adalah waktu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

"Makna Lebaran bagi saya sangat mendalam. Ingin menjadi orang yang lebih baik lagi dan Lebaran bisa berkumpul dengan keluarga besar yang sangat dirindukan," ujarnya saat berbincang dengan wartawan beberapa waktu lalu, di Kementerian Keuangan, Jakarta.

Dalam balutan busana dan kerudung hitam, Sri Mulyani pun bercerita, dulu ketika eyang masih ada, ia pasti selalu pergi untuk merayakan Lebaran di Gombong, Kebumen. Di sana seluruh keluarga besar berkumpul, dan acara diawali dengan tradisi sungkeman ke eyang, dengan dilakukan berurutan, mulai dari yang paling tua hingga yang muda.

"Kalau dulu (Lebaran) di rumah orang tua. Bapak Ibu saya tinggal di Gombong, masih sungkeman karena anaknya ada 16, jadi semuanya urutan, anak, cucu, cicit, jadi panjang banget," kenang Sri Mulyani.

Setelah Eyang meninggal, lanjut Sri Mulyani, perayaan Lebaran pun pindah ke Semarang. Perayaan dimulai dengan memberikan update, setiap keluarga memberikan laporan, tahun ini siapa masuk sekolah mana, ada pacar atau enggak, ada yang mau menikah, siapa yang lulus.

"Tapi sekarang itu sudah tidak dilakukan lagi, karena bisa menimbulkan situasi tidak enak atau konflik ya," imbuh mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

 Selain sungkeman, hal lain yang selalu ada saat Lebaran di keluarga Sri Mulyani adalah makanan enak. Dia masih ingat, makanan yang selalu ada ketika Lebaran yakni jadah atau ketan uli. Selain jadah, juga ada sambal goreng ati, lemper, dan tentunya opor ayam.

"Makanan favorit saya itu salah satunya sambal goreng ati yang dimasak oleh mbah (eyang) enak banget. Tapi kadang kami juga masih suka memanggil tukang soto yang lewat di depan rumah gitu sih," ujarnya.

Setelah selesai berbagi cerita, masing-masing perwakilan keluarga juga memberikan angpao untuk anak-anak yang masih sekolah atau kuliah.

Cara membagi angpaonya tidak dilakukan satu per satu, melainkan semua uang untuk angpao dikumpulkan, kemudian dibagi rata sesuai dengan tingkatan masing-masing anak. Anggota keluarga yang sudah bekerja pun bisa ikut berkontribusi memberikan bagian seikhlasnya untuk angpao.

"Kemudian ada game keluarga, dibagi topiknya, yang lucu-lucu gitu lah," tandas Sri Mulyani.

(dob/dob) Next Article Tak Mudik, Ini Kegiatan Seru Sri Mulyani Saat Lebaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular