
Menko Darmin Kenang Masa Kuliah Saat Tinjau Proyek MRT
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 June 2018 19:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk pertama kalinya meninjau progres pembangunan proyek kereta mass rapid transit (MRT) Fase I rute Lebak Bulus - Bundaran HI.
Usai meninjau proyek tersebut selama kurang lebih 30 menit, Darmin mengaku teringat akan masa lalunya ketika menimba ilmu di University Paris-Sorbonne, Perancis.
"Di Paris itu saya tiap hari naik beginian," kenang Darmin di lokasi pembangunan, Senin (11/6/2018).
Darmin memandang, MRT yang sudah dibangun sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo ini memiliki konsep yang tidak jauh berbeda dengan yang sudah ada di negara-negara lain.
Dengan adanya moda transportasi bawah tanah, mantan Gubernur Bank Indonesia itu meyakini bisa memangkas jarak tempuh masyarakat Ibu Kota.
"Tidak akan meleset 1 menit pun. [..] Kemudian, orang akan mengenal nama daerah berdasarkan stasiun. Menurut saya, ini adalah upaya atau langkah besar yang akan pengaruhi kebiasaan kita," jelasnya,.
Lantas, bagaimana progres proyek tersebut?
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, progres pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 94,2%. Adapun pengoperasian komersial, ditargetkan pada Maret 2019.
"Keretanya sudah 2 unit yang datang Agustus lalu, kami akan mulai menjalankan pengecekan seluruh sistem yang namanya integrated system and comissioning," ungkapnya.
"Bulan Juli, kami akan datangkan lagi yang 3 dan 4. Set 16 akan datang di bulan Desember," katanya.
Adapun mengenai tarifnya, akan ditentukan pada akhir Agustus lantaran akan dimasukkan dalam alokasi subsidi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
(ray/ray) Next Article Kereta MRT Tiba dari Jepang Pada Maret 2018
Usai meninjau proyek tersebut selama kurang lebih 30 menit, Darmin mengaku teringat akan masa lalunya ketika menimba ilmu di University Paris-Sorbonne, Perancis.
"Di Paris itu saya tiap hari naik beginian," kenang Darmin di lokasi pembangunan, Senin (11/6/2018).
Dengan adanya moda transportasi bawah tanah, mantan Gubernur Bank Indonesia itu meyakini bisa memangkas jarak tempuh masyarakat Ibu Kota.
"Tidak akan meleset 1 menit pun. [..] Kemudian, orang akan mengenal nama daerah berdasarkan stasiun. Menurut saya, ini adalah upaya atau langkah besar yang akan pengaruhi kebiasaan kita," jelasnya,.
Lantas, bagaimana progres proyek tersebut?
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, progres pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 94,2%. Adapun pengoperasian komersial, ditargetkan pada Maret 2019.
"Keretanya sudah 2 unit yang datang Agustus lalu, kami akan mulai menjalankan pengecekan seluruh sistem yang namanya integrated system and comissioning," ungkapnya.
"Bulan Juli, kami akan datangkan lagi yang 3 dan 4. Set 16 akan datang di bulan Desember," katanya.
Adapun mengenai tarifnya, akan ditentukan pada akhir Agustus lantaran akan dimasukkan dalam alokasi subsidi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
(ray/ray) Next Article Kereta MRT Tiba dari Jepang Pada Maret 2018
Most Popular