
Proyek MRT Jakarta Capai 94,19%, Tarif Disarankan Rp 8.500
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
06 June 2018 14:33

Jakarta, CNBC Indonesia- Kereta Mass Rapid Transit (MRT) mulai beroperasi Maret mendatang. Saat ini progres pembangunan sudah mencapai 94,19% untuk fase satu rute Lebak Bulus - Bunderan Hotel Indonesia.
"Progresnya 94%, rincinya untuk proyek stasiun layang 91,82% dan underground 96,59%," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar saat berkunjung ke Transmedia, Rabu (6/6/2018).
Untuk proyek fase 1 ini, terdapat 13 stasiun yang terdiri dari 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. Kereta MRT juga sudah datang sejak April lalu dan telah menjalani rangkaian tes untuk dijalankan di depo sejak awal Juni ini.
Nantinya, kereta ini bersifat semi otomatis yakni menggunakan sistem kontrol terpusat tetapi tetap menempatkan masinis di kereta.
"Masinis ini nanti untuk buka tutup pintu dan jika terdapat keadaan darurat, di mana kereta juga perlu dikendalikan secara manual. Tetapi fungsi kontrol semua ada di command center di Lebak Bulus," ujar Willy.
Terdapat sebanyak 70 masinis yang disiapkan untuk mengoperasikan MRT. Masinis ini seluruhnya tenaga kerja dalam negeri diambil dari yang terbaik melalui rangkaian tes yang dilakukan oleh MRT. Para masinis juga sempat dilatih di Jepang untuk belajar budaya dan teknologi mereka.
"Dari sana mereka bilang teknologi sebenarnya sama atau tidak beda jauh, tetapi budaya yang sangat beda. Terutama untuk unsur safety, ini yang saya bilang perlu ditekankan," kata Willy.
Kereta MRT akan beroperasi setiap 10 menit sekali nantinya, untuk jam-jam sibuk seperti jam 6 hingga 8.30 pagi kereta MRT beroperasi setiap 5 menit sekali mengantisipasi padatnya penumpang.
Hingga saat ini belum ada tarif pasti yang akan berlaku untuk MRT. Namun berdasar hasil kajian konsultan, tiket yang diharapkan penumpang adalah Rp 8.500 untuk setiap 10 kilometer pertama.
"Tapi ini masih perlu dibahas dengan pemerintah. Sebab tarif bukan satu-satunya yang membuat penumpang mau naik MRT, tetapi juga konektivitas yang bagus."
(gus) Next Article Asyik! Tahun Depan MRT Fatmawati-Taman Mini Mulai Dibangun
"Progresnya 94%, rincinya untuk proyek stasiun layang 91,82% dan underground 96,59%," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar saat berkunjung ke Transmedia, Rabu (6/6/2018).
Untuk proyek fase 1 ini, terdapat 13 stasiun yang terdiri dari 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. Kereta MRT juga sudah datang sejak April lalu dan telah menjalani rangkaian tes untuk dijalankan di depo sejak awal Juni ini.
"Masinis ini nanti untuk buka tutup pintu dan jika terdapat keadaan darurat, di mana kereta juga perlu dikendalikan secara manual. Tetapi fungsi kontrol semua ada di command center di Lebak Bulus," ujar Willy.
Terdapat sebanyak 70 masinis yang disiapkan untuk mengoperasikan MRT. Masinis ini seluruhnya tenaga kerja dalam negeri diambil dari yang terbaik melalui rangkaian tes yang dilakukan oleh MRT. Para masinis juga sempat dilatih di Jepang untuk belajar budaya dan teknologi mereka.
"Dari sana mereka bilang teknologi sebenarnya sama atau tidak beda jauh, tetapi budaya yang sangat beda. Terutama untuk unsur safety, ini yang saya bilang perlu ditekankan," kata Willy.
Kereta MRT akan beroperasi setiap 10 menit sekali nantinya, untuk jam-jam sibuk seperti jam 6 hingga 8.30 pagi kereta MRT beroperasi setiap 5 menit sekali mengantisipasi padatnya penumpang.
Hingga saat ini belum ada tarif pasti yang akan berlaku untuk MRT. Namun berdasar hasil kajian konsultan, tiket yang diharapkan penumpang adalah Rp 8.500 untuk setiap 10 kilometer pertama.
"Tapi ini masih perlu dibahas dengan pemerintah. Sebab tarif bukan satu-satunya yang membuat penumpang mau naik MRT, tetapi juga konektivitas yang bagus."
(gus) Next Article Asyik! Tahun Depan MRT Fatmawati-Taman Mini Mulai Dibangun
Most Popular