Obat Luka Buat Ekonomi Brasil: Piala Dunia!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 June 2018 09:50

Empat tahun kemudian, Brasil kembali lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia. Perekonomian Brasil memang lumayan membaik dibandingkan empat tahun lalu, tetapi masih rentan.
Pada kuartal I-2018, pertumbuhan ekonomi Brasil tercatat 1,2%. Membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tidak tumbuh alias 0,00%.
Sebagaimana Indonesia, perekonomian Brasil juga digerakkan oleh komoditas. Ekspor utama Brasil adalah komoditas pertanian seperti tebu, kedelai, sampai kopi.
Dalam setahun terakhir, harga kedelai di pasar internasional naik 4,21%. Namun harga kopi arabika turun 5,32% sementara harga gula juga terkoreksi 14,16%. Ini membuat pertumbuhan ekonomi Brasil masih terbatas. Indonesia masih beruntung bisa tumbuh di kisaran 5%, meski itupun mungkin belum ideal.
Situasi politik di Brasil juga masih belum kondusif. Pemerintahan tumbang silih berganti. Kini Brasil dipimpin oleh Presiden Michel Temer setelah Dilma Rousseff dilengserkan pada 2016.
Korupsi pun masih menjadi penyakit yang menggerogoti ekonomi Brasil. Bahkan skandal mega korupsi di perusahaan minyak milik negara, Petrobras, membayangi pemerintahan Presiden Temer. Skandal suap yang ditaksir mencapai US$ 3 miliar (Rp 41,91 triliun) ini telah menjerat mantan Presiden Luiz Inacio 'Lula' da Silva ke vonis 12 tahun penjara.
Oleh karena itu, rakyat Brasil butuh penghiburan. Rakyat butuh sesuatu yang bisa membuat mereka melupakan lara kehidupan sehari-hari. Obat itu adalah Piala Dunia.
Kini harapan rakyat Brasil bertumpu di pundak Neymar Jr dan kolega. Brasil punya peluang yang cukup besar karena diisi pemain-pemain top. Mulai dari Allison dan Ederson di posisi kiper, Thiago Silva dan Marquinhos di belakang, Philippe Coutinho dan Willian di tengah, hingga Neymar dan Roberto 'Bobby' Firmino di depan.
Semua tim sepertinya akan iri melihat begitu banyaknya talenta di Brasil saat ini. Tite, pelatih tim nasional Brasil, punya segala kemewahan untuk membentuk tim super.
Rakyat tentu berharap Selecao bisa membawa pulang Piala Dunia ke tanah Brasil sebagai pelipur lara untuk sekedar melupakan derita. Setidaknya untuk sementara...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pada kuartal I-2018, pertumbuhan ekonomi Brasil tercatat 1,2%. Membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tidak tumbuh alias 0,00%.
Sebagaimana Indonesia, perekonomian Brasil juga digerakkan oleh komoditas. Ekspor utama Brasil adalah komoditas pertanian seperti tebu, kedelai, sampai kopi.
Situasi politik di Brasil juga masih belum kondusif. Pemerintahan tumbang silih berganti. Kini Brasil dipimpin oleh Presiden Michel Temer setelah Dilma Rousseff dilengserkan pada 2016.
Korupsi pun masih menjadi penyakit yang menggerogoti ekonomi Brasil. Bahkan skandal mega korupsi di perusahaan minyak milik negara, Petrobras, membayangi pemerintahan Presiden Temer. Skandal suap yang ditaksir mencapai US$ 3 miliar (Rp 41,91 triliun) ini telah menjerat mantan Presiden Luiz Inacio 'Lula' da Silva ke vonis 12 tahun penjara.
Oleh karena itu, rakyat Brasil butuh penghiburan. Rakyat butuh sesuatu yang bisa membuat mereka melupakan lara kehidupan sehari-hari. Obat itu adalah Piala Dunia.
Kini harapan rakyat Brasil bertumpu di pundak Neymar Jr dan kolega. Brasil punya peluang yang cukup besar karena diisi pemain-pemain top. Mulai dari Allison dan Ederson di posisi kiper, Thiago Silva dan Marquinhos di belakang, Philippe Coutinho dan Willian di tengah, hingga Neymar dan Roberto 'Bobby' Firmino di depan.
Semua tim sepertinya akan iri melihat begitu banyaknya talenta di Brasil saat ini. Tite, pelatih tim nasional Brasil, punya segala kemewahan untuk membentuk tim super.
Rakyat tentu berharap Selecao bisa membawa pulang Piala Dunia ke tanah Brasil sebagai pelipur lara untuk sekedar melupakan derita. Setidaknya untuk sementara...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular