
Premium Kembali Wajib, Konsumsi Pertalite Masih Dominan
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
08 June 2018 11:58

Jakarta, CNBC Indonesia- BBM jenis premium telah kembali wajib di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali). Walau begitu, penggunaan premium tak lantas melesat mengalahkan BBM jenis lain.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito memastikan BBM jenis pertalite masih mendominasi konsumsi bensin di masyarakat. Konsumsi pertalite disebut mencapai 50% dibanding jenis lain, di mana premium hanya berkisar 30%, dan sisanya untuk jenis lain.
"Masih belum ada perubahan terlalu jauh," kata Adiatma dalam acara buka puasa bersama media, Kamis (7/6/2018).
Walau begitu, perusahaan pelat merah itu tetap memastikan penyaluran premium dilakukan dan memastikan masyarakat bisa mendapatkan premium di berbagai wilayah. Penjualan premium sendiri dia perkirakan sudah siap untuk sekitar 2.090 SPBU di Jamali.
"Saya kira sudah siap semua [tambahan 571 SPBU]," kata Adiatma.
Jumlah 571 SPBU tersebut adalah tambahan SPBU yang menjual premium, pasca terbitnya aturan premium wajib di Jamali. Dengan total SPBU Pertamina di Jamali yang mencapai 3.445 buah, Pertamina memastikan pasokan di masing-masing area terjaga.
Walau tak seluruh SPBU menjual premium, Adiatma juga memastikan masing-masing wilayah memiliki SPBU yang menjual premium. Mulai hari ini pun, masyarakat bisa melakukan pengecekan ketersediaan premium di SPBU secara online melalui aplikasi navigasi, Waze.
Selama masa mudik lebaran, Pertamina melakukan peningkatan jumlah pasokan BBM jenis premium hingga 17% dibanding masa mudik lebaran tahun lalu menjadi 32.642 KL per hari. Sementara itu, pasokan pertalite meningkat 30% menjadi 59.856 KL dan pertamax naik 25% menjadi 21.036 KL.
(gus) Next Article Negara Selain Indonesia yang Masih Gunakan Bensin Premium
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito memastikan BBM jenis pertalite masih mendominasi konsumsi bensin di masyarakat. Konsumsi pertalite disebut mencapai 50% dibanding jenis lain, di mana premium hanya berkisar 30%, dan sisanya untuk jenis lain.
Walau begitu, perusahaan pelat merah itu tetap memastikan penyaluran premium dilakukan dan memastikan masyarakat bisa mendapatkan premium di berbagai wilayah. Penjualan premium sendiri dia perkirakan sudah siap untuk sekitar 2.090 SPBU di Jamali.
"Saya kira sudah siap semua [tambahan 571 SPBU]," kata Adiatma.
Jumlah 571 SPBU tersebut adalah tambahan SPBU yang menjual premium, pasca terbitnya aturan premium wajib di Jamali. Dengan total SPBU Pertamina di Jamali yang mencapai 3.445 buah, Pertamina memastikan pasokan di masing-masing area terjaga.
Walau tak seluruh SPBU menjual premium, Adiatma juga memastikan masing-masing wilayah memiliki SPBU yang menjual premium. Mulai hari ini pun, masyarakat bisa melakukan pengecekan ketersediaan premium di SPBU secara online melalui aplikasi navigasi, Waze.
Selama masa mudik lebaran, Pertamina melakukan peningkatan jumlah pasokan BBM jenis premium hingga 17% dibanding masa mudik lebaran tahun lalu menjadi 32.642 KL per hari. Sementara itu, pasokan pertalite meningkat 30% menjadi 59.856 KL dan pertamax naik 25% menjadi 21.036 KL.
(gus) Next Article Negara Selain Indonesia yang Masih Gunakan Bensin Premium
Most Popular