Bos Astra Sebut Pabrik Mobil RI Tak Produktif, Ini Alasannya

Raydion Subiantoro & Samuel Pablo, CNBC Indonesia
07 June 2018 14:42
Kapasitas terpasang di pabrik mencapai 2,2 juta unit, sementara itu penjualan mobil hanya 1,1 juta unit per tahun.
Foto: REUTERS/Rebecca Cook
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Prijono Sugiarto mengungkapkan produktivitas pabrik mobil di Indonesia sangat belum maksimal.

Dia mengatakan kapasitas terpasang pabrik mencapai 2,2 juta unit, sementara itu penjualan mobil hanya sekitar 1,1 juta unit/tahun.

"2,2 juta kapasitas terpasang di pabrik Indonesia. Penjualan mobil 1,1 juta," katanya, Selasa (5/6/2018).

Mengapa kapasitas di pabrik-pabrik mobil di RI begitu tinggi?

Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azzam menuturkan investasi besar-besaran pabrik mobil di Indonesia terjadi pada 2015.

"Dilatarbelakangi ekonomi Indonesia yang sedang rally di 2013 karena kenaikan harga commodity, China yang sedang tumbuh, jadi Indonesia waktu itu peningkatan GDP-nya luar biasa," katanya kepada CNBC Indonesia.


Berdasarkan itu, kata dia, industri otomotif memproyeksikan penjualan pada 2018 mencapai 1,6 juta unit dan kemudian menjadi 2 juta unit pada 2020.

"Tapi ternyata proyeksinya tidak seperti yang dibayangkan. Pertumbuhan ekonomi juga meleset, awalnya di-planning 6,5% aktualnya cuma 5%, pertumbuhan konsumsi juga mengikuti pertumbuhan ekonomi."

Dengan kondisi ini, Bob mengatakan pemerintah seharusnya tidak lagi memberi insentif untuk investasi tapi lebih fokus bagaimana mendorong konsumsi masyarakat.

"Jadi konsumsi yang mesti didorong, karena konsumsi akan mendorong industri," jelas dia.
(ray/ray) Next Article Pasar Mobil Ketat di Kuartal I, Pangsa Astra Turun Jadi 54%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular