
Jelang Lebaran, Impor Daging Kerbau Capai 15 Ribu Ton
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
07 June 2018 10:39

Jakarta, CNBC Indonesia- Realisasi impor daging kerbau dari India oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kemarin (6/6/2018) atau H-9 Lebaran telah mencapai sekitar 15 ribu ton, atau sekitar 44,11% dari total kontrak impor sebanyak 34 ribu ton.
Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi menyebutkan, dari 15 ribu ton realisasi pengadaan yang masuk dalam dua bulan terakhir ini, sekitar 10 ribu ton sudah didistribusikan ke pasar-pasar di 13 divisi regional Bulog.
Berdasarkan data Bulog, daerah penjualan daging kerbau meliputi DKI Jakarta, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
"Empat besarnya itu DKI Jakarta, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan. Dibandingkan tahun lalu, minat masyarakat atas daging kerbau lebih baik karena daerah pemasarannya meluas. Kami baru mulai masuk tahun ini di Sumatera Barat, Bengkulu dan Jambi. Secara total cukup baik putarannya, sejak baru datang sudah dipesan dan tersalur," ujar Andrianto melalui pesan singkat, Rabu, (6/6/2018).
Kendati demikian, dia mengakui bahwa daging kerbau hanya merupakan alternatif sumber protein hewani dengan harga murah bagi masyarakat.
"Memang sebagai pendamping saja, beberapa daerah juga belum senang mengonsumsi daging ini. Ya kami beli secukupnya saja," tambahnya.
Hingga Lebaran, Bulog menargetkan penambahan sekitar 2.000 ton pasokan daging kerbau dari India.
(gus) Next Article Bos Bulog: Ada Mafia-Mafia Daging yang Bermain dengan Daging!
Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi menyebutkan, dari 15 ribu ton realisasi pengadaan yang masuk dalam dua bulan terakhir ini, sekitar 10 ribu ton sudah didistribusikan ke pasar-pasar di 13 divisi regional Bulog.
"Empat besarnya itu DKI Jakarta, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan. Dibandingkan tahun lalu, minat masyarakat atas daging kerbau lebih baik karena daerah pemasarannya meluas. Kami baru mulai masuk tahun ini di Sumatera Barat, Bengkulu dan Jambi. Secara total cukup baik putarannya, sejak baru datang sudah dipesan dan tersalur," ujar Andrianto melalui pesan singkat, Rabu, (6/6/2018).
Kendati demikian, dia mengakui bahwa daging kerbau hanya merupakan alternatif sumber protein hewani dengan harga murah bagi masyarakat.
"Memang sebagai pendamping saja, beberapa daerah juga belum senang mengonsumsi daging ini. Ya kami beli secukupnya saja," tambahnya.
Hingga Lebaran, Bulog menargetkan penambahan sekitar 2.000 ton pasokan daging kerbau dari India.
(gus) Next Article Bos Bulog: Ada Mafia-Mafia Daging yang Bermain dengan Daging!
Most Popular