
Jepang Sebut KA Cepat JKT-SBY Rp 80 T, Menhub: Saya Tak Mau
Exist In Exist, CNBC Indonesia
06 June 2018 20:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Kereta cepat Jakarta - Surabaya sampai saat ini belum dimulai karena masih terkendala masalah dana.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai biaya proyek yang disampaikan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) sekitar Rp 80 triliun masih terlalu mahal.
"Nilainya sekitar Rp 60 triliun, tapi ditambah macam-macam jadi Rp 80 triliun lebih, nah saya tidak mau, maunya Rp 60 triliun ya udah semuanya. Kita masih mengoptimasikan angka-angka itu," jelasnya di Gedung DPR RI, Rabu (06/06/2018).
Selain itu, lanjutnya, saat ini pihaknya masih mengkaji fase mana saja yang dibiayai dengan skema APBN murni, skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Availibility Payment (KPBU-AP), dan skema swasta murni.
"Katakan investasi Rp 60 triliun, dalam itu katakan Rp 45 triliun itu APBN murni, Rp 5 triliun AP, nah Rp 10 triliun atau Rp 5 triliun itu kita kasih swasta, yang sarana kan bisa untuk swasta. Pemilahan ini selesai tahun ini pasti. Paling lambat awal 2019 jalan konstruksinya," paparnya.
Sebagai informasi, pemerintah juga tengah menjajaki kerja sama dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) untuk mendanai mega proyek ini.
(ray/ray) Next Article Menhub: Proyek LRT Dilanjutkan Setelah Lebaran 2019
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai biaya proyek yang disampaikan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) sekitar Rp 80 triliun masih terlalu mahal.
"Nilainya sekitar Rp 60 triliun, tapi ditambah macam-macam jadi Rp 80 triliun lebih, nah saya tidak mau, maunya Rp 60 triliun ya udah semuanya. Kita masih mengoptimasikan angka-angka itu," jelasnya di Gedung DPR RI, Rabu (06/06/2018).
"Katakan investasi Rp 60 triliun, dalam itu katakan Rp 45 triliun itu APBN murni, Rp 5 triliun AP, nah Rp 10 triliun atau Rp 5 triliun itu kita kasih swasta, yang sarana kan bisa untuk swasta. Pemilahan ini selesai tahun ini pasti. Paling lambat awal 2019 jalan konstruksinya," paparnya.
Sebagai informasi, pemerintah juga tengah menjajaki kerja sama dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) untuk mendanai mega proyek ini.
(ray/ray) Next Article Menhub: Proyek LRT Dilanjutkan Setelah Lebaran 2019
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular