Harga Cenderung Turun, Aturan HET Beras Medium Ditunda

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
05 June 2018 18:49
Aturan ini sulit diterapkan karena harga beras cenderung turun.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menunda pemberlakuan revisi Peraturan Menteri Perdagangan No. 57/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras. Aturan ini sulit diterapkan karena harga beras cenderung turun.

Enggar mengambil keputusan tersebut usai mengikuti rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian. Menurut Enggar, penurunan harga di pasar sudah terjadi secara bertahap, sehingga untuk menurunkan harga sebesar Rp 500/kg ditakutkan terlalu jauh dan tidak applicable.

"Kita baru evaluasi, sementara ini kita lihat dari perkembangannya dulu, apakah kita perlu penurunan harga ini. Nampaknya biar tetap saja dulu lah. Nanti kita lihat perkembangan dalam beberapa hari ke depan. Sementara ini tetap Rp 9.450/kg (untuk wilayah I). Jadi Permendagnya belum jadi ditandatangani," ungkap Enggar di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (5/6/2018).

Selain itu, Mendag juga menegaskan bahwa seluruh stok dan harga bahan pangan aman. Hal tersebut tercermin dari laporan BPS terbaru yang mencatat inflasi bulanan lebih baik daripada tahun lalu.

Dia juga mengatakan bahwa harga telur ayam yang menjadi penyumbang inflasi telah turun ke kisaran Rp 18.000/kg. Hanya harga daging ayam yang masih fluktuatif dengan besaran Rp 1.000-2.000/kg.

"Antisipasinya ya pasokannya ditambah, telur ayam sudah turun, sudah di bawah harga acuan. Harga daging ayam yang masih fluktuatif naik-turun Rp 1.000-2.000/kg. Kita juga sudah minta integrator dan pengusaha besar untuk menggelontorkan [stok yang dimiliki], termasuk di dalamnya daging ayam beku," jelas Mendag.
(hps/hps) Next Article LIVE! Pengusaha Beberkan Banyak Penggilingan Padi yang Tutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular