SKK Migas Paparkan Alasan Di Balik Rendahnya Produksi Migas

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
31 May 2018 18:35
SKK Migas paparkan alasan di balik tak tercapainya target produksi migas nasional
Foto: skkmigas.go.id
Jakarta, CNBC Indonesia- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merilis data capaian produksi minyak dan gas bumi hingga April 2018. Sayang, produksi serta lifting migas masih di bawah target yang diharapkan.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi pun menyebut alasan di balik tak tercapainya produksi migas. Menurutnya penurunan terjadi karena terdapat kendala di Pertamina EP, PHE, dan Chevron yang merupakan kontributor signifikan dalam produksi minyak nasional.


PT Pertamina EP misalnya, dia sebut hasil bor dan workover (WO) yang tidak sesuai target dan baseline produksi di awal tahun yang lebih rendah dari prognosis. "Untuk Pertamina Hulu Mahakam (PHM), ada perbedaan baseline di awal terhadap asumsi yang digunakan dalam APBN dan handil GLC shutdown akibat permasalahan fuel gas filter," tutur Amien dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Kamis (31/5/2018).

Sementara itu produksi PHE ONWJ terkendala karena subsea line di platform echo, gas lift injection di EF dan EJ berhenti karena kebocoran di line 6" gas lift. Penyebab lain adalah perubahan jadwal pemboran karena isu ketersediaan rig."Untuk CPI (Chevron Pacific Indonesia), ada permasalahan congeal di Pipa Bangko-Dumai pada awal tahun 2018," kata dia.

Amien melanjutkan, ada pula kendala yang dialami oleh Medco Natuna yaitu kontribusi dua sumur yang tak sesuai ekspektasi, permasalahan EGC di Kerisi, serta adanya reschedule pengeboran.

Sementara untuk gas bumi, produksi mengalami kendala misalnya terkait penyerapan. Penyerapan JOB PTMS misalnya, terkendala karena masalah kehandalan fasilitas. "Untuk Petrochina International Jabung, ada isu penyerapan dari konsumen Singapura," sebut Amien.
(gus/gus) Next Article Produksi Migas Kurang "Ngegas"

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular