
Perusahaan Teknologi Kuasai Daftar Merek Termahal 2018
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
29 May 2018 16:15

Amazon menyalip Coca-Cola adalah satu-satunya perubahan dalam lima besar tahun ini.
Nilai merek Coca-Cola naik tipis 2% menjadi US$57,3 miliar, dan itu adalah satu-satunya merek non-teknologi di tujuh teratas. Penjualan produk bermerek Coca-Cola mewakili 45% dari total perusahaan tahun lalu, dengan 13 miliar kemasan terjual.
Perubahan kebiasaan minum secara global memengaruhi Coca-Cola, tetapi merek tetap sangat penting di sektor minuman soda. Coca-Cola terus memimpin pasarnya.
Forbes mengevaluasi lebih dari 200 merek global untuk menentukan daftar terakhir 100 merek paling berharga. Merek-merek tersebut memperkuat kehadirannya di AS, menyingkirkan beberapa merek besar seperti Alibaba dan Tencent dari China.
Dalam daftar 100 teratas termasuk merek produk seperti Gillette Proctor & Gamble, serta merek yang dipasarkan dengan nama perusahaan mereka seperti American Express.
Forbes menilai merek tersebut dari tiga tahun pendapatannya dan mengalokasikan persentase dari penghasilan tersebut berdasarkan peran yang dimainkan merek di setiap industri (misalnya, tinggi untuk barang mewah dan minuman, rendah untuk maskapai penerbangan dan perusahaan minyak).
Forbes menerapkan rata-rata rentang harga-ke-penghasilan selama tiga tahun terakhir hingga penghasilan ini terhitung menjadi nilai merek akhir.
100 merek paling berharga bernilai kumulatif sebesar US$2,15 triliun, naik 10% dari tahun lalu. Mulai dari Apple di hampir US$200 miliar hingga KFC di peringkat ke-100 dengan nilai US$7,4 miliar.
Merek teknologi adalah yang paling umum, mewakili 20% dari daftar akhir, termasuk lima besar merek tersebut.
Layanan keuangan, dipimpin oleh Visa (US$24,5 miliar), memasukkan 13 merek ke dalam daftar, diikuti oleh mobil dengan 12 merek. Toyota (US$44,7 miliar) berada di peringkat kesembilan secara keseluruhan dan merupakan merek mobil teratas.
Daftar 100 merek teratas ini adalah daftar global dengan merek dari 16 negara yang berbeda, tetapi AS mendominasi dengan 54 merek, turun dari 56 tahun lalu. Jerman (12 merek), bersama dengan Perancis dan Jepang (masing-masing 7) adalah negara-negara selanjutnya yang terbaik dengan mereknya.
Netflix (US$11,5 miliar, naik 35%) dan PayPal (US$7,5 miliar, naik 33%) merupakan merek yang paling cepat naik di daftar 100 teratas.
Netflix menggandakan basis pelanggan globalnya selama tiga tahun terakhir menjadi 125 juta pelanggan. Kenaikan merek premium Netflix didorong oleh kenaikan harga di AS tahun lalu dan karena masih menambah basis pelanggannya.
Pangsa pelanggan PayPal mencapai 237 juta tahun ini, naik 43% dibandingkan tahun 2015. Keterlibatan pelanggannya tinggi, dengan 35 transaksi per akun selama 12 bulan terakhir. (prm)
Nilai merek Coca-Cola naik tipis 2% menjadi US$57,3 miliar, dan itu adalah satu-satunya merek non-teknologi di tujuh teratas. Penjualan produk bermerek Coca-Cola mewakili 45% dari total perusahaan tahun lalu, dengan 13 miliar kemasan terjual.
Perubahan kebiasaan minum secara global memengaruhi Coca-Cola, tetapi merek tetap sangat penting di sektor minuman soda. Coca-Cola terus memimpin pasarnya.
Dalam daftar 100 teratas termasuk merek produk seperti Gillette Proctor & Gamble, serta merek yang dipasarkan dengan nama perusahaan mereka seperti American Express.
Forbes menilai merek tersebut dari tiga tahun pendapatannya dan mengalokasikan persentase dari penghasilan tersebut berdasarkan peran yang dimainkan merek di setiap industri (misalnya, tinggi untuk barang mewah dan minuman, rendah untuk maskapai penerbangan dan perusahaan minyak).
Forbes menerapkan rata-rata rentang harga-ke-penghasilan selama tiga tahun terakhir hingga penghasilan ini terhitung menjadi nilai merek akhir.
100 merek paling berharga bernilai kumulatif sebesar US$2,15 triliun, naik 10% dari tahun lalu. Mulai dari Apple di hampir US$200 miliar hingga KFC di peringkat ke-100 dengan nilai US$7,4 miliar.
Merek teknologi adalah yang paling umum, mewakili 20% dari daftar akhir, termasuk lima besar merek tersebut.
Layanan keuangan, dipimpin oleh Visa (US$24,5 miliar), memasukkan 13 merek ke dalam daftar, diikuti oleh mobil dengan 12 merek. Toyota (US$44,7 miliar) berada di peringkat kesembilan secara keseluruhan dan merupakan merek mobil teratas.
Daftar 100 merek teratas ini adalah daftar global dengan merek dari 16 negara yang berbeda, tetapi AS mendominasi dengan 54 merek, turun dari 56 tahun lalu. Jerman (12 merek), bersama dengan Perancis dan Jepang (masing-masing 7) adalah negara-negara selanjutnya yang terbaik dengan mereknya.
Netflix (US$11,5 miliar, naik 35%) dan PayPal (US$7,5 miliar, naik 33%) merupakan merek yang paling cepat naik di daftar 100 teratas.
Netflix menggandakan basis pelanggan globalnya selama tiga tahun terakhir menjadi 125 juta pelanggan. Kenaikan merek premium Netflix didorong oleh kenaikan harga di AS tahun lalu dan karena masih menambah basis pelanggannya.
Pangsa pelanggan PayPal mencapai 237 juta tahun ini, naik 43% dibandingkan tahun 2015. Keterlibatan pelanggannya tinggi, dengan 35 transaksi per akun selama 12 bulan terakhir. (prm)
Pages
Most Popular