Industri Makanan & Minuman Tumbuh 20% Jelang Lebaran

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
23 May 2018 20:50
Pengusaha makanan menilai kenaikan industri makanan dan minuman karena meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki bulan puasa dan menjelang Lebaran tahun ini, industri makanan dan minuman (mamin) diprediksi akan tumbuh melebihi 20%.

Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh penjualan produk mamin yang identik dengan puasa dan Lebaran seperti sirup, makanan kaleng, dan nata de coco yang dapat meningkat hingga 100%.

"Kita lihat mulai Maret kemarin agak membaik, setelah Januari-Februari agak lambat. April kelihatan lebih bagus. Perkiraan saya pertumbuhan industri mamin di atas rata-rata 20% jelang Lebaran. Tapi ada beberapa produk khusus yang manis-manis untuk berbuka puasa seperti sirup, nata de coco, makanan kaleng, dll itu malah naik sampai 100%," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman saat ditemui di kediaman Menteri Perindustrian, Selasa (22/5/2018) malam.

Adhi menambahkan, pertumbuhan industri mamin ini bahkan lebih baik dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 5%. Insentif dari pemerintah yang menggenjot konsumsi rumah tangga dianggap sebagai faktor utama di balik pertumbuhan ini.

"Year on year lebih bagus, tahun lalu hasil survei Nielsen pertumbuhan selama Lebaran kira-kira cuma 5%. Tahun-tahun sebelumnya 20-30%. Kenapa? Karena tahun lalu daya beli belum membaik, bersamaan dengan masuk sekolah, lalu banyak faktor psikologis, faktor ketakutan pemeriksaan kartu kredit, pajak dsb. Makanya kita sampaikan ke pemerintah supaya faktor-faktor seperti itu dihindari. Tahun ini ada perbaikan dari pemerintah, perkiraan saya 20% lebih baik dari tahun lalu," jelasnya.


(ray/ray) Next Article Rupiah Melemah, Produsen Makanan Kurangi Ukuran Kemasan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular