Internasional
Trump Tak Puas terhadap Perundingan Dagang China & ZTE
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 May 2018 07:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Selasa (22/5/2018) dirinya tidak puas terhadap perundingan perdagangan AS dengan China yang terjadi di Washington pekan lalu.
Ia menyebut negosiasi itu hanyalah sebuah awal karena pemerintahaannya akan tetap mengusahakan tercapainya kesepakatan akhir untuk menyelesaikan ketidakseimbangan perdagangannya dengan China.
"Jalan masih panjang," kata sang presiden sembari menambahkan ia ingin pembicaraan itu berlangsung cepat, CNBC International melaporkan.
AS dan China saat ini sedang merundingkan kerangka kerja kesepakatan untuk menghindari pengenaan tarif yang direncanakan oleh dua ekonomi terbesar dunia itu.
Selain itu, Trump juga mengatakan pemerintahannya belum mencapai kesepakatan dengan China untuk menyelamatkan perusahaan telekomunikasi ZTE.
Sebelumnya, AS telah melarang perusahaan-perusahaan asal negaranya untuk menjual komponen kepada ZTE selama tujuh tahun setelah perusahaan asal China itu menjual produknya ke Iran dan Korea Selatan dan melanggar sanksi yang ditetapkan AS. ZTE mengatakan langkah AS itu mengancam kelangsungan bisnisnya.
Pernyataan Trump itu berlawanan dengan laporan Wall Street Journal yang mengindikasikan pemerintah AS telah menyepakati perjanjian tentatif dengan China untuk menghidupkan kembali pabrikan ponsel asal China yang sedang dikenakan sanksi oleh pemerintahan Trump tersebut, tulis CNBC International.
Dalam kesepakatan yang dilaporkan surat kabar tersebut, ZTE akan dikenakan sanksi denda dan harus mengubah susunan manajemennya. China juga dapat menarik bea impor senilai miliaran dolar terhadap produk-produk pertanian AS.
Trump membantah kabar tersebut dan mengatakan "tidak ada kesepakatan" dan menambahkan "kita akan lihat apa yang terjadi." Namun, beberapa saat kemudian ia mengatakan dirinya bisa saja mengenakan denda hingga US$1,3 miliar (Rp 18,5 triliun) dan meminta perubahan manajemen di tubuh ZTE.
"Apa yang saya bayangkan adalah denda yang sangat besar senilai lebih dari satu miliar dolar, bisa saja [US$1,3 miliar]. Saya membayangkan manajemen baru, direksi yang baru dan aturan keamanan yang sangat, sangat ketat. Dan saya juga membayangkan mereka harus membeli komponen dan peralatan mereka dari perusahaan AS dengan persentase yang besar," kata Trump.
(prm) Next Article Tarik Ulur Nasib Perdamaian Dagang AS-China
Ia menyebut negosiasi itu hanyalah sebuah awal karena pemerintahaannya akan tetap mengusahakan tercapainya kesepakatan akhir untuk menyelesaikan ketidakseimbangan perdagangannya dengan China.
"Jalan masih panjang," kata sang presiden sembari menambahkan ia ingin pembicaraan itu berlangsung cepat, CNBC International melaporkan.
Selain itu, Trump juga mengatakan pemerintahannya belum mencapai kesepakatan dengan China untuk menyelamatkan perusahaan telekomunikasi ZTE.
Sebelumnya, AS telah melarang perusahaan-perusahaan asal negaranya untuk menjual komponen kepada ZTE selama tujuh tahun setelah perusahaan asal China itu menjual produknya ke Iran dan Korea Selatan dan melanggar sanksi yang ditetapkan AS. ZTE mengatakan langkah AS itu mengancam kelangsungan bisnisnya.
Pernyataan Trump itu berlawanan dengan laporan Wall Street Journal yang mengindikasikan pemerintah AS telah menyepakati perjanjian tentatif dengan China untuk menghidupkan kembali pabrikan ponsel asal China yang sedang dikenakan sanksi oleh pemerintahan Trump tersebut, tulis CNBC International.
Dalam kesepakatan yang dilaporkan surat kabar tersebut, ZTE akan dikenakan sanksi denda dan harus mengubah susunan manajemennya. China juga dapat menarik bea impor senilai miliaran dolar terhadap produk-produk pertanian AS.
Trump membantah kabar tersebut dan mengatakan "tidak ada kesepakatan" dan menambahkan "kita akan lihat apa yang terjadi." Namun, beberapa saat kemudian ia mengatakan dirinya bisa saja mengenakan denda hingga US$1,3 miliar (Rp 18,5 triliun) dan meminta perubahan manajemen di tubuh ZTE.
"Apa yang saya bayangkan adalah denda yang sangat besar senilai lebih dari satu miliar dolar, bisa saja [US$1,3 miliar]. Saya membayangkan manajemen baru, direksi yang baru dan aturan keamanan yang sangat, sangat ketat. Dan saya juga membayangkan mereka harus membeli komponen dan peralatan mereka dari perusahaan AS dengan persentase yang besar," kata Trump.
(prm) Next Article Tarik Ulur Nasib Perdamaian Dagang AS-China
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular