
Impor 1 Juta Ton, Pemerintah Tak Bisa Jamin Harga Beras Turun
Arys Aditya, CNBC Indonesia
22 May 2018 18:22

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah belum bisa menjamin harga beras akan turun sesuai harga eceran tertinggi (HET) meski telah menggelontorkan impor beberapa bulan terakhir.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan pemerintah kesulitan menurunkan harga komoditas pangan utama ini karena musim panen tahun ini yang masih bergerak.
"Sebenarnya situasi panen tahun ini tidak clear seperti tahun lalu. Tahun lalu itu panen rayanya kapan itu jelas betul. Sekarang tidak," kata Darmin usai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (22/5/2018).
Dia mengatakan, persoalan musim panen raya yang belum jelas ini ditambah dengan data produksi yang juga masih tumpang tindih. Sehingga, tuturnya, pihaknya memilih untuk melihat angka dari serapan Badan Urusan Logistik.
"Penyerapan bulog akan terlihat dengan jelas meningkatnya seperti apa. Sekarang ini apakah April apakah Mei. Jadi situasinya adalah selain soal harga buat kita yang paling penting berapa serapan Bulog berhasil dilakukan," katanya.
"Itu sangat penting sebagai indikator karena soal berapa produksi, rasanya 3 orang diskusi bisa tiga-tiganya angkanya lain-lain."
Pekan lalu, Pemerintah memutuskan untuk melakukan importasi tahap kedua sebanyak 500.000 ton, menyusul impor tahap pertama yang diputuskan pada awal tahun ini dengan volume yang sama.
(gus) Next Article Bos Bulog 'Dikeroyok' DPR Soal Rencana Impor Beras
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan pemerintah kesulitan menurunkan harga komoditas pangan utama ini karena musim panen tahun ini yang masih bergerak.
"Sebenarnya situasi panen tahun ini tidak clear seperti tahun lalu. Tahun lalu itu panen rayanya kapan itu jelas betul. Sekarang tidak," kata Darmin usai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (22/5/2018).
"Penyerapan bulog akan terlihat dengan jelas meningkatnya seperti apa. Sekarang ini apakah April apakah Mei. Jadi situasinya adalah selain soal harga buat kita yang paling penting berapa serapan Bulog berhasil dilakukan," katanya.
"Itu sangat penting sebagai indikator karena soal berapa produksi, rasanya 3 orang diskusi bisa tiga-tiganya angkanya lain-lain."
Pekan lalu, Pemerintah memutuskan untuk melakukan importasi tahap kedua sebanyak 500.000 ton, menyusul impor tahap pertama yang diputuskan pada awal tahun ini dengan volume yang sama.
(gus) Next Article Bos Bulog 'Dikeroyok' DPR Soal Rencana Impor Beras
Most Popular