Proyek Konstruksi di Jalan Disetop H-10 hingga H+10 Lebaran

Exist In Exist, CNBC Indonesia
21 May 2018 10:37
Proyek dihentikan untuk mendukung kelancaran arus mudik.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghentikan pekerjaan konstruksi jalan pada H-10 hingga H+10 Lebaran 2018.

Kebijakan ini ditetapkan untuk memberikan kelancaran pada arus mudik Lebaran.

Proyek yang dihentikan salah satunya adalah pekerjaan Jalan Tol Layang Jakarta - Cikampek. Dihentikannya proyek ini kemudian memungkinkan ruas tol tersebut dikembalikan kondisinya menjadi 4 jalur.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memprediksi sebanyak 112.000 kendaraan akan mengarah keluar Jakarta melalui Gerbang Tol Cikarang Utama, yang termasuk ruas Jakarta - Cikampek, pada puncak arus mudik Lebaran 2018.

Puncak arus mudik ini dipredikisi terjadi pada 8 Juni 2018, sedangkan puncak arus balik terjadi pada 20 dan 24 Juni 2018.

Kepala BPJT Herry TZ mengatakan jumlah ini tidak begitu naik signifikan dibandingkan jumlah kendaraan tahun lalu.

"Dibandingkan tahun lalu itu tidak terlalu signifikan, kalau tidak salah tahun lalu itu sekitar 110.000 kendaraan," tuturnya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).



Sementara itu, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan pemudik memiliki sejumlah alternatif untuk mudik di Jawa yakni melalui lintas pantai utara, tengah atau pantai selata.

"Untuk jalur lintas pantai selatan kita sebut sebagai scenic road atau jalur wisata. Kondisi jalannya tahun ini lebih baik dan mantap," kata Dirjenl Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto melalui siaran pers, Senin (20/5/2018).

Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Hedy Rahardian mengatakan jumlah penginapan di lintas pantai selatan juga semakin banyak sehingga memungkinkan pemudik untuk beristirahat.
(ray/ray) Next Article Aturan Baru, Pengelola Tol Wajib Beri 30% Lapak untuk UMKM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular