
Jalan Tol & Nasional Siap Dukung Kelancaran Mudik Tahun Ini
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
19 May 2018 07:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis infrastruktur jalan dapat melayani pemudik lebih baik pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.
Kondisi jalan nasional siap dilalui pemudik dengan tingkat kemantapan 90%, selain itu jalan tol sepanjang 995 km dari dari Merak hingga Pasuruan sudah bisa digunakan, meski 237 km masih berstatus fungsional.
Badan usaha jalan tol (BUJT) juga akan memberi diskon tarif rata-rata 10% di seluruh ruas tol.
"Dari hasil rapat, BUJT secara sukarela (voluntary) memberikan diskon tol. Besaran setiap ruasnya berbeda dengan rata-rata 10%, namun kapan mulai berlakunya belum disepakati. Sebagian ingin bersamaan dengan libur Lebaran tanggal 11 Juni 2018 sampai 19 Juni 2018, namun ada yang berkeinginan diskon tol diberikan pada puncak mudik H-2 dan H+2 Lebaran. Apabila BUJT sudah sepakat, maka saya akan buatkan surat keputusannya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip dari siaran pers, Sabtu (19/5/2018)
Tujuan pemberian diskon ini adalah untuk memecah puncak arus mudik dan bentuk empati terhadap para pemudik dalam merayakan Lebaran.
Koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Korps Lalu Lintas Polri juga terus dilakukan untuk manajemen lalu lintas sehingga kemacetal di tol dapat dikendalikan.
"Dengan semakin panjangnya tol yang bisa digunakan, pemudik diminta tidak euforia melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol yang lurus. Pemudik diminta tetap berhati-hati dan beristirahat cukup, periksa kondisi kendaraan dengan baik, jangan sampai mogok, terutama di tol fungsional. Meski disiapkan mobil derek namun tentu akan menghambat kendaraan lainnya. Tol fungsional akan difungsikan satu arah dengan dua lajur," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto.
Lebih lanjut, Arie mengatakan tol yang fungsional dapat dilewati siang dan malam, namun untuk pengaturan dilapangan sepenuhnya kewenangan pihak Korlantas.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan saat ini transaksi tol sudah 100% nontunai untuk menghindari penumpukan di pintu tol.
Di pintu tol juga terdapat petugas dengan mesin pembaca kartu tol, dan tersedia lebih banyak fasilitas top up dan kartu baru di rest area dan gardu tol.
Pemudik dihimbau untuk memastikan ketersediaan saldo sebelum memasuki jalan tol guna menghindari terjadinya kemacetan di gardu transaksi.
"Pemudik dapat mengisi saldo kartu elektronik hingga maksimal Rp 2 juta. Ada sekitar 250 mobile reader yang sudah siap dan 150.000 kartu baru untuk mengantisipasi pemudik yang belum mempunyai kartu elekrtonik tol. Untuk rekayasa lalu lintas kami serahkan sepenuhnya kepada Kakorlantas," ujar Herry.
Untuk fasilitas di jalan tol, Herry TZ menjelaskan meskipun sebagian jalan tol masih fungsional, akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. "Jalur fungsional akan dilengkapi rambu, marka jalan yang dikengkapi dengan spotlight, pembatas jalan (Median Concrete Barrier), dan tempat istirahat sementara yang dilengkapi parkir, toilet & mushola," ungkapnya.
Sementara itu, Jembatan Kali Kenteng sepanjang 496 meter di ruas tol Salatiga-Kartasura belum bisa dilalui.
"Kami membangun jalur sementara di sisi bawah jembatan, dengan kondisi perkerasan lean concrete, tidak curam sehingga aman bagi pengguna jalan," kata Arie.
(ray/ray) Next Article Kemenhub: Diskon 10% Tarif Tol Bisa Bikin Macet Saat Mudik
Kondisi jalan nasional siap dilalui pemudik dengan tingkat kemantapan 90%, selain itu jalan tol sepanjang 995 km dari dari Merak hingga Pasuruan sudah bisa digunakan, meski 237 km masih berstatus fungsional.
Badan usaha jalan tol (BUJT) juga akan memberi diskon tarif rata-rata 10% di seluruh ruas tol.
Tujuan pemberian diskon ini adalah untuk memecah puncak arus mudik dan bentuk empati terhadap para pemudik dalam merayakan Lebaran.
Koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Korps Lalu Lintas Polri juga terus dilakukan untuk manajemen lalu lintas sehingga kemacetal di tol dapat dikendalikan.
"Dengan semakin panjangnya tol yang bisa digunakan, pemudik diminta tidak euforia melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol yang lurus. Pemudik diminta tetap berhati-hati dan beristirahat cukup, periksa kondisi kendaraan dengan baik, jangan sampai mogok, terutama di tol fungsional. Meski disiapkan mobil derek namun tentu akan menghambat kendaraan lainnya. Tol fungsional akan difungsikan satu arah dengan dua lajur," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto.
Lebih lanjut, Arie mengatakan tol yang fungsional dapat dilewati siang dan malam, namun untuk pengaturan dilapangan sepenuhnya kewenangan pihak Korlantas.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan saat ini transaksi tol sudah 100% nontunai untuk menghindari penumpukan di pintu tol.
Di pintu tol juga terdapat petugas dengan mesin pembaca kartu tol, dan tersedia lebih banyak fasilitas top up dan kartu baru di rest area dan gardu tol.
Pemudik dihimbau untuk memastikan ketersediaan saldo sebelum memasuki jalan tol guna menghindari terjadinya kemacetan di gardu transaksi.
"Pemudik dapat mengisi saldo kartu elektronik hingga maksimal Rp 2 juta. Ada sekitar 250 mobile reader yang sudah siap dan 150.000 kartu baru untuk mengantisipasi pemudik yang belum mempunyai kartu elekrtonik tol. Untuk rekayasa lalu lintas kami serahkan sepenuhnya kepada Kakorlantas," ujar Herry.
Untuk fasilitas di jalan tol, Herry TZ menjelaskan meskipun sebagian jalan tol masih fungsional, akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. "Jalur fungsional akan dilengkapi rambu, marka jalan yang dikengkapi dengan spotlight, pembatas jalan (Median Concrete Barrier), dan tempat istirahat sementara yang dilengkapi parkir, toilet & mushola," ungkapnya.
Sementara itu, Jembatan Kali Kenteng sepanjang 496 meter di ruas tol Salatiga-Kartasura belum bisa dilalui.
"Kami membangun jalur sementara di sisi bawah jembatan, dengan kondisi perkerasan lean concrete, tidak curam sehingga aman bagi pengguna jalan," kata Arie.
(ray/ray) Next Article Kemenhub: Diskon 10% Tarif Tol Bisa Bikin Macet Saat Mudik
Most Popular