
Kesiapan Jalur Mudik 2018 Sudah 80%
Exist In Exist, CNBC Indonesia
18 May 2018 17:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan kesiapan jalur mudik Lebaran 2018 sudah di atas 80%.
Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi mengatakan pemudik dapat menentukan sendiri pilihan jalur mudik baik lewat jalan nasional ataupun jalan tol.
"Untuk jalan nasional di Jawa, tahun ini kita memperkenalkan pilihan lintas utara, lintas tengah, dan lintas selatan. Sedangkan untuk jalan tol, kami sedang berusaha keras untuk bisa tembus ke Surabaya dan terus ke Pasuruan," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (18/05/2018).
Khusus jalan tol, lanjutnya, dari total panjang jalan tol Trans Jawa 1.167 km, sepanjamg 524 km telah bersifat operasional dan 237 km bersifat fungsional.
"Ada lima ruas tol fungsional, antara lain Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo sebagian mulai dari Salatiga-Kartasura, Sragen-Ngawi, dan Wilangan-Kertosono," jelasnya.
Untuk mecegah kepadatan lalu lintas, pihaknya juga akan melakukan berbagai upaya seperti, menghentikan seluruh kegiatan konstruksi di jalan tol pada H-10 dan H+10 Lebaran, penanganan lalu lintas, peningkatan layanan operasi, serta peningkatan layanan informasi.
(ray/ray) Next Article Proyek Konstruksi di Jalan Disetop H-10 hingga H+10 Lebaran
Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi mengatakan pemudik dapat menentukan sendiri pilihan jalur mudik baik lewat jalan nasional ataupun jalan tol.
"Untuk jalan nasional di Jawa, tahun ini kita memperkenalkan pilihan lintas utara, lintas tengah, dan lintas selatan. Sedangkan untuk jalan tol, kami sedang berusaha keras untuk bisa tembus ke Surabaya dan terus ke Pasuruan," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (18/05/2018).
Khusus jalan tol, lanjutnya, dari total panjang jalan tol Trans Jawa 1.167 km, sepanjamg 524 km telah bersifat operasional dan 237 km bersifat fungsional.
"Ada lima ruas tol fungsional, antara lain Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo sebagian mulai dari Salatiga-Kartasura, Sragen-Ngawi, dan Wilangan-Kertosono," jelasnya.
Untuk mecegah kepadatan lalu lintas, pihaknya juga akan melakukan berbagai upaya seperti, menghentikan seluruh kegiatan konstruksi di jalan tol pada H-10 dan H+10 Lebaran, penanganan lalu lintas, peningkatan layanan operasi, serta peningkatan layanan informasi.
(ray/ray) Next Article Proyek Konstruksi di Jalan Disetop H-10 hingga H+10 Lebaran
Most Popular