Resmi! Pertamina Operasikan Blok Ogan Komering

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
21 May 2018 09:58
Blok Ogan Komering bersama blok Tuban resmi akan dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
Foto: skkmigas.go.id
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) secara resmi mengelola blok migas Ogan Komering yang telah dialihkelolakan pada Minggu (20/5/2018).

Hal tersebut adalah tindak lanjut dari penandatangan kontrak Production Sharing Contract (PSC) antara Pemerintah dengan afiliasi Pertamina ada 20 April 2018 lalu dan berlaku efektif mulai hari Minggu lalu. Blok Ogan Komering sebelumnya dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama mitra melalui Joint Operating Body Pertamina-Jadestone Energy (Ogan Komering) Ltd.

Blok tersebut telah selesai masa kontraknya pada 28 Februari 2018, termasuk Blok Tuban. Namun kemudian Menteri ESDM memutuskan pengelolaan sementara blok Ogan Komering oleh operator eksisting selama 6 bulan atau sampai ditandatanganinya kontrak PSC yang baru, tergantung mana yang dapat berlangsung lebih dahulu.

"Penyerahan WK Terminasi Tuban dan Ogan Komering merupakan salah satu langkah strategis perusahaan dalam mengamankan pasokan produksi minyak dan gas bumi nasional," ujar Direktur Utama PHE R. Gunung Sardjono Hadi dalam keterangan resminya, Senin (21/5/2018).

Dengan begitu, blok Ogan Komering bersama blok Tuban resmi akan dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Berbeda dengan kontrak sebelumnya yang masih menggunakan kontrak bagi hasil cost recovery, kontrak yang berlaku untuk kedua wilayah ini akan menggunakan kontrak bagi hasil gross split.

Hingga akhir 2017, produksi minyak JOB PJOK mencapai 2,25 ribu barel per hari (gross) dan produksi gas sebesar 8,64 juta standar kaki kubik per hari (gross).

Untuk tahun 2018, blok Ogan Komering memiliki target produksi minyak sebesar 1,95 ribu barel per hari (gross) dan produksi gas sebesar 8,21 juta standar kaki kubik per hari (gross). Untuk menjaga dan meningkatkan produksi di WK Ogan Komering, PHE telah merencanakan sejumlah aktivitas seperti well services sumur yang telah mati, perbaikan fasilitas, dan komersialisasi sumur eksplorasi yang belum dikembangkan.

"Untuk aktivitas peningkatan cadangan, PHE Ogan Komering akan melakukan studi GGR dan seismik 3D serta pemboran eksplorasi dan infill drilling untuk memenuhi komitmen pasti 3 tahun pertama dan 3 tahun kedua kontrak bagi hasil," ujar Gunung.

Selain blok Tuban dan Ogan Komering, PHE juga akan melakukan proses alih kelola blok terminasi lain di tahun 2018, yaitu blok Southeast Sumatra (SES) dan North Sumatra Offshore (NSO) serta North Sumatra Block B (NSB).

"Setelah resmi dikelola PHE, kami akan segera merealisasikan sejumlah program untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas di kedua WK tersebut," tambah Gunung.



(roy) Next Article Pengeboran Minyak di East Natuna Ditargetkan Tahun 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular