
RI Minta Bea Masuk 0% ke AS untuk Sejumlah Produk Ekspor
Arys Aditya, CNBC Indonesia
15 May 2018 19:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah sengitnya perang dagang Amerika Serikat dan China, Pemerintah Indonesia mengupayakan pembebasan bea masuk untuk berbagai komoditas ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), turun hingga 0%.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengemukakan pembebasan bea masuk dari AS tentu akan mendongkrak ekspor Indonesia.
Namun demikian, dia menyebut AS akan meminta pertukaran barang yang juga mendapat pembebasan pajak impor dari Indonesia.
"Kalau dengan AS ada perjanjian dagang barang ini kan kita kena bea masuk 10-20%, jadi kalau gak ada bea masuk volume kita bisa lebih besar lagi," ujar Airlangga di Tanjung Priok, Selasa (15/5/2018).
"Amerika kita harus bicara early harvestnya apa, tukar-tukarannya apa, jadi kita bisa tukar dengan impor banyak bisa ini gak dibarter dengan produk ini."
Airlangga mengatakan Pemerintah perlu mengajukan permintaan tersebut untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia meningkat di hadapan produk-produk negara tetangga.
"Pembicaraan awal ada, kalau bisa 0% ya, kita harap bisa lebih lagi karena Vietnam dan Thailand 0% juga."
(ray/ray) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengemukakan pembebasan bea masuk dari AS tentu akan mendongkrak ekspor Indonesia.
Namun demikian, dia menyebut AS akan meminta pertukaran barang yang juga mendapat pembebasan pajak impor dari Indonesia.
"Amerika kita harus bicara early harvestnya apa, tukar-tukarannya apa, jadi kita bisa tukar dengan impor banyak bisa ini gak dibarter dengan produk ini."
Airlangga mengatakan Pemerintah perlu mengajukan permintaan tersebut untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia meningkat di hadapan produk-produk negara tetangga.
"Pembicaraan awal ada, kalau bisa 0% ya, kita harap bisa lebih lagi karena Vietnam dan Thailand 0% juga."
(ray/ray) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020
Most Popular