Lepas Ekspor Kapal Raksasa, Jokowi: Ekonomi RI Terus Bergerak

Arys Aditya, CNBC Indonesia
15 May 2018 18:46
Presiden Joko Widodo melepas kapal raksasa CMA CGM yang mengangkut produk ekspor RI untuk dikirim ke AS.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor ke Amerika Serikat dengan menggunakan kapal raksasa CMA CGM disebut telah menandai peran strategis Indonesia dalam dinamika geoekonomi Indo-Pasifik.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia sedang terus bergerak untuk menjadikan kawasan Indo Pasifik sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi, pusat perdagangan dan industri dunia.

"Pada saat yang bersamaan, ekspor seperti sekarang akan terus kita tingkatkan sehingga akan menguatkan pertumbuhan ekonomi kita," ujar Jokowi di Tanjung Priok, Selasa (15/5/2018).

Adapun, kapal yang dioperasikan perusahaan asal Prancis itu berkapasitas 10.000 TEUs (twenty-foot equivalent units) dengan bobot 95.263 GT (gross tonnage) dengan panjang 300 meter.

Dari Tanjung Priok, kapal itu membawa muatan total 100.000 ton dengan nilai US$ 11,98 juta.


Presiden menyebut kedatangannya ke Priok untuk melepas ekspor lima komoditas tersebut menunjukkan dirinya ingin memperlihatkan bahwa ekonomi Indonesia berjalan dengan baik dan kokoh.

"Ekonomi kita terus bergerak dan tujuan ekspor pada sore hari ini adalah Amerika Serikat dengan kapal yang besar berkapasitas 10.000 Teus dan kita mengisi 4.300 Teus artinya pengiriman ini sangat besar sekali dilakukan dengan sangat efisien," ungkap Presiden.

Dia mengatakan penggunaan kapal raksasa secara langsung (direct call) akan memberikan daya saing produk-produk Indonesia terhadap produk-produk dari negara lain.

"Sore hari ini yang dikirim yaitu produk-produk alas kaki produk-produk garmen dan produk-produk elektronik dan juga banyak lagi yang lain, bukan bahan mentah tetapi sudah produk industri yang kita harapkan ini akan meningkatkan ekspor kita."

Pada hari yang sama, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan RI pada April 2018 yang mencatatkan defisit US$ 1,63 miliar.
(ray/ray) Next Article Ketika Jokowi Marah dan Jengkel Terkait Perizinan Daerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular