
Jokowi Lepas Ekspor oleh Kapal Raksasa CMA CGM Group
Arys Aditya, CNBC Indonesia
15 May 2018 17:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo hari ini, Selasa (15/5/2018), dijadwalkan melepas produk ekspor yang diangkut oleh kapal raksasa CMA CGM Group dari Pelabuhan Tanjung Priok dengan tujuan langsung ke Los Angeles, Amerika Serikat.
Kapal yang dioperasikan perusahaan asal Prancis itu berkapasitas 10.000 TEUs (twenty-foot equivalent units) dengan bobot 95.263 GT (gross tonnage) dengan panjang 300 meter.
Dari Tanjung Priok, kapal itu membawa muatan total 100.000 ton dengan nilai US$ 11,98 juta.
Pelepasan kapal raksasa dihadiri juga oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rinu Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya, dan CEO CMA CGM Farid Belbouab.
Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengatakan berlabuhnya kapal raksasa dengan rute langsung ke pelabuhan akhir menandakan Indonesia mampu menjadi poros maritime dunia.
"Keberadaan kapal-kapal terbesar ini menunjukkan bahwa IPC siap mengelola pelabuhan bongkar muat terbesar di Indonesia. Didukung dengan IT System dan peralatan modern yang ada, kami bekerja sefektif dan seefisien mungkin untuk mendukung peningkatan ekspor," ujarnya hari ini, Selasa (15/5/2018).
Selain kapal CMA CGM Tage ada beberapa kapal besar (mother vessel) yang rutin berlabuh di Tanjung Priok seperti generasi Post-Panamax APL Salalah dan Vessel Pelleas.
Bahkan kapal APL Salalah memiliki kapasitas di atas 10.000 TEUs dengan bobot hampir 130.000 GT, dan panjangnya mencapai 347 meter. Rute layanan langsung atau direct-call yang ditawarkan antara lain tujuan Eropa Utara, pantai barat Amerika Serikat, dan Intra-Asia.
(ray/ray) Next Article Fakta-fakta RI Larang Ekspor Batu Bara Selama Januari 2022
Kapal yang dioperasikan perusahaan asal Prancis itu berkapasitas 10.000 TEUs (twenty-foot equivalent units) dengan bobot 95.263 GT (gross tonnage) dengan panjang 300 meter.
Dari Tanjung Priok, kapal itu membawa muatan total 100.000 ton dengan nilai US$ 11,98 juta.
Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengatakan berlabuhnya kapal raksasa dengan rute langsung ke pelabuhan akhir menandakan Indonesia mampu menjadi poros maritime dunia.
"Keberadaan kapal-kapal terbesar ini menunjukkan bahwa IPC siap mengelola pelabuhan bongkar muat terbesar di Indonesia. Didukung dengan IT System dan peralatan modern yang ada, kami bekerja sefektif dan seefisien mungkin untuk mendukung peningkatan ekspor," ujarnya hari ini, Selasa (15/5/2018).
Selain kapal CMA CGM Tage ada beberapa kapal besar (mother vessel) yang rutin berlabuh di Tanjung Priok seperti generasi Post-Panamax APL Salalah dan Vessel Pelleas.
Bahkan kapal APL Salalah memiliki kapasitas di atas 10.000 TEUs dengan bobot hampir 130.000 GT, dan panjangnya mencapai 347 meter. Rute layanan langsung atau direct-call yang ditawarkan antara lain tujuan Eropa Utara, pantai barat Amerika Serikat, dan Intra-Asia.
(ray/ray) Next Article Fakta-fakta RI Larang Ekspor Batu Bara Selama Januari 2022
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular