Ekspor Batik RI 2017 Anjlok 61% Hanya Rp 800 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Batik merupakan salah satu produk lokal yang telah ditetapkan menjadi warisan budaya Indonesia oleh UNESCO. Produk ini sekaligus menjadi tekstil khas Indonesia yang disukai di pasar internasional.

Namun, pada 2017 nilai ekspor batik Indonesia anjlok 61% dibandingkan dengan 2016 atau dari US$ 149,9 juta (Rp 2,05 triliun) menjadi US$ 58,46 juta (Rp 800 miliar).

Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan merosotnya ekspor memang karena permintaan yang turun karena daya beli konsumen di luar negeri melemah.

"Tahun lalu ekspor turun karena permintaan memang turun. Daya beli 2017 awal kan memang turun, baru mau naik ekonomi di akhir," jelasnya usai membuka Pameran Gebyar Batik Nasional di Kemenperin, Selasa (15/5/2018).

Dia menuturukan kue penjualan ekspor merupakan 10% dari total penjualan batik Indonesia.

"Share ekspor dan dalam negeri memang masih lebih tinggi dalam negeri. Ekspor tapi saya kira sharenya lebih dari 10%," jelas Gati.

Pada tahun ini dia menargetkan ekspor batik dapat meningkat 10% didukung gencarnya promosi yang dilakukan sejak awal tahun.


(ray/ray) Next Article Batik China dan Malaysia Tak Bisa Kalahkan RI