Internasional

Mata Uangnya Anjlok Parah, Argentina di Ambang Krisis

Roy Franedya, CNBC Indonesia
11 May 2018 11:32
Mata uang peso Argentina sudah turun 20% sejak awal tahun. Pemerintah Argentina meminta bantuan ke IMF.
Foto: REUTERS/Marcos Brindicci
Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan ini, Presiden Argentina Mauricio Macri meminta bantuan pada Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) setelah Peso Argentina anjlok parah. Keputusan ini membuka luka lama dari pertemuan sebelumnya yang tak berhasil.

Argentina berusaha membuat perjanjian siaga (strandby agreement) dari IMF, sebuah program yang akan memberikan bantuan keuangan kepada negara anggota dengan syarat harus memenuhi serangkaian target ekonomi, termasuk inflasi dan kebijakan moneter.

"Ini sangat rumit secara politis. Pihak oposisi akan mencoba menjual [isu] ini sebagai: Sekali lagi kita menjual orang-orang untuk memenuhi persyaratan IMF," ujar Jorge Mariscal, Kepala Investasi UBS Global Management, seperti dikutip dari CNBC International.

Terakhir kali Argentina memiliki standby agreement dengan IMF hampir 20 tahun lalu, tingkat pengangguran Argentina naik menjadi 20%, upah menyusut dan orang menukar peso Argentina ke dolar AS.

Keputusan Mauricio Macri untuk minta bantuan dana datang setelah mata uang peso Argentina anjlok hingga 20% lawan dolar AS dari sejak awal tahun ini (year to date/ytd). Pada hari Selasa (8/5/2018) peso Argentina mencapai rekor terendah terhadap greenback.

Untuk menghentikan anjloknya nilai peso, Argentina menaikkan suku bunga overnight ke level tertinggi di dunia dan menjual beberapa cadangan mata uang asingnya. Pada hari Jumat, Bank Sentral Argentina menaikkan suku untuk ketiga kalinya dalam delapan hari. Namun, peso turun menjadi 23,1 terhadap dolar pada hari Selasa sebelum rebound sedikit.

"Pemogokan klasik akhir pekan lalu [peso] menunjukkan hilangnya kepercayaan pada proyek 'gradualisme' pemerintah," kata Simon Quijano-Evans, Analis Pasar Keuangan. Dia mengacu pada strategi Macri untuk membentuk kembali ekonomi Argentina melalui reformasi pro-pasar.

Macri, yang terpilih pada tahun 2015, dilihat sebagai presiden pertama yang ramah terhadap pasar dalam beberapa tahun. Dia mengatakan Selasa langkah itu akan membantu "menghindari krisis seperti yang kita hadapi sebelumnya," menambahkannya "akan memungkinkan kita untuk memperkuat program kami pertumbuhan dan pembangunan."

Namun, ratusan orang turun ke jalan untuk memprotes permohonan Macri kepada IMF, memegang pamflet yang berbunyi: "Tidak untuk IMF."

Stuart Culverhouse, Kepala Ekonom di Exotix Capital mengatakan keputusan Argentina untuk meminta standby agreement merupakan "positif" dan memiliki peluang lebih besar untuk disetujui daripada meminta lini kredit yang fleksibel. Laporan sebelumnya mengatakan Argentina akan meminta plafon kredit fleksibel, jenis pinjaman yang tidak mengandung banyak kondisi seperti sebelumnya.

"Tapi SBA (Stand-by Arragement) datang dengan persyaratan dan ini bisa menjadi tantangan tersulit pemerintah," kata Culverhouse dalam sebuah catatan Kamis. "Mungkin perlu presentasi yang cermat dan manajemen panggung secara lokal.
(wed) Next Article Ancaman Krisis, Argentina-IMF Sepakati Dana Talangan Rp 695 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular