
Mentan Ingin Harga Beras Lebih Stabil Jelang Puasa
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
09 May 2018 15:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan harga beras di pasar nasional sudah mulai turun menjelang bulan puasa.
Kendati demikian dia menginginkan harga beras lebih stabil dibandingkan dengan tahun lalu.
"Kami baru saja menandatangani MoU bersama Bulog dan TNI AD untuk melakukan percepatan serap gabah serta menstabilkan harga. Serapan Bulog hingga hari ini stabil, bahkan cukup tinggi, berkisar antara 17.000 - 22.000 ton per harinya. Suplai yang masuk ke [Pasar Induk Beras] Cipinang hingga hari ini 41.000 ton, artinya aman karena di atas standar 25.000 ton," jelas Amran.
Kementan lanjutnya, sudah mengevaluasi perlunya pemotongan rantai pasok penyerapan gabah dan beras dari petani oleh Bulog, yang selama ini menyebabkan harga mahal.
Amran mengatakan rantai pasok beras perlu dipotong dari 5 proses menjadi maksimal 3 proses, sejak dari penggilingan hingga ke Bulog.
Adapun saat bulan Ramadhan dan Lebaran, konsumsi beras diperkirakan naik sekitar 20% hingga 30% dibandingkan dengan hari normal.
Mentan juga optimistis stok pangan strategis lainnya seperti beras, gula, daging, telur dan ayam masih tergolong aman untuk Ramadhan dan Idul Fitri.
"Stok pangan strategis aman dan lebih dari cukup untuk Ramadhan dan Idul Fitri, bahkan sesudahnya. Stok beras, gula, daging, telur dan ayam insya Allah semua aman. Jadi saya minta seluruh masyarakat Indonesia agar tenang di sektor pangan," ujar Amran di kantor Perum Bulog, Rabu (9/5/2018).
(ray/ray) Next Article Minggu Ke-2 Puasa: Harga Pangan Tetap Mahal Meski Mulai Turun
Kendati demikian dia menginginkan harga beras lebih stabil dibandingkan dengan tahun lalu.
"Kami baru saja menandatangani MoU bersama Bulog dan TNI AD untuk melakukan percepatan serap gabah serta menstabilkan harga. Serapan Bulog hingga hari ini stabil, bahkan cukup tinggi, berkisar antara 17.000 - 22.000 ton per harinya. Suplai yang masuk ke [Pasar Induk Beras] Cipinang hingga hari ini 41.000 ton, artinya aman karena di atas standar 25.000 ton," jelas Amran.
Amran mengatakan rantai pasok beras perlu dipotong dari 5 proses menjadi maksimal 3 proses, sejak dari penggilingan hingga ke Bulog.
Adapun saat bulan Ramadhan dan Lebaran, konsumsi beras diperkirakan naik sekitar 20% hingga 30% dibandingkan dengan hari normal.
Mentan juga optimistis stok pangan strategis lainnya seperti beras, gula, daging, telur dan ayam masih tergolong aman untuk Ramadhan dan Idul Fitri.
"Stok pangan strategis aman dan lebih dari cukup untuk Ramadhan dan Idul Fitri, bahkan sesudahnya. Stok beras, gula, daging, telur dan ayam insya Allah semua aman. Jadi saya minta seluruh masyarakat Indonesia agar tenang di sektor pangan," ujar Amran di kantor Perum Bulog, Rabu (9/5/2018).
(ray/ray) Next Article Minggu Ke-2 Puasa: Harga Pangan Tetap Mahal Meski Mulai Turun
Most Popular