
Buwas Kantongi Nama Mafia Beras, Apakah Era Beras Mahal Usai?
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
08 May 2018 21:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengaku telah memiliki daftar nama-nama mafia beras di Indonesia.
Dia mengatakan sudah mengetahui jaringan mafia dalam rantai pasok beras dan akan memberantas mereka sehingga harga beras tidak lagi dipermainkan.
Dalam memberantas beras, Buwas sapaan akrab Budi Waseso, akan berkoordinasi dengan Polri dan Satgas Pangan.
"Jaringan mafia beras saya sudah ketahui, nanti perlahan-lahan saya akan ambil tindakan, walaupun nggak bisa langsung karena saya tidak punya wewenangnya. Tetapi saya punya tim dan ada Satgas Pangan," ungkap Buwas saat peresmian franchise kopi miliknya di salah satu kedai kopi di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional, pada 8 Mei 2018, harga rata-rata nasional beras medium kualitas I di pasar tradisional masih mahal yakni tercatat Rp11.850/kg dan kualitas II Rp 11.650/kg.
Sementara itu, di Jakarta harga beras medium kualitas I Rp 13.700/kg dan kualtias II Rp 12.550/kg.
Adapun harga eceran tertinggi (HET) beras medium untuk Jakarta jauh di bawah itu yakni Rp 9.450/kg.
Buwas menambahkan, sebagaimana yang biasa dia lakukan di institusi-institusi yang dia pimpin sebelumnya, saat ini dia sedang membangun sinergitas serta 'membersihkan' Bulog di dalam, sembari menyamakan visi dengan pejabat-pejabat Bulog lainnya.
Dia juga mengungkapkan terobosan baru dalam mendistribusikan beras Bulog ke masyarakat dengan harga terjangkau, antara lain dengan menyiapkan beras Bulog dalam kemasan 5 kg dan 10 kg yang dilengkapi barcode.
"Dengan barcode ini, nantinya kami bisa mendeteksi berapa volume pembelian dari satu daerah, siapa agen yang membelinya, sehingga tidak mudah dilakukan penimbunan atau permainan harga," jelas mantan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini kepada wartawan.
Buwas, yang juga pernah menjabat Kabareskrim Polri ini dilantik menjadi Dirut Bulog pada 27 April 2018.
(ray/ray) Next Article Ssst! Ada Preman di Balik Kemarahan Buwas Soal Beras Miskin
Dia mengatakan sudah mengetahui jaringan mafia dalam rantai pasok beras dan akan memberantas mereka sehingga harga beras tidak lagi dipermainkan.
Dalam memberantas beras, Buwas sapaan akrab Budi Waseso, akan berkoordinasi dengan Polri dan Satgas Pangan.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional, pada 8 Mei 2018, harga rata-rata nasional beras medium kualitas I di pasar tradisional masih mahal yakni tercatat Rp11.850/kg dan kualitas II Rp 11.650/kg.
Sementara itu, di Jakarta harga beras medium kualitas I Rp 13.700/kg dan kualtias II Rp 12.550/kg.
Adapun harga eceran tertinggi (HET) beras medium untuk Jakarta jauh di bawah itu yakni Rp 9.450/kg.
Buwas menambahkan, sebagaimana yang biasa dia lakukan di institusi-institusi yang dia pimpin sebelumnya, saat ini dia sedang membangun sinergitas serta 'membersihkan' Bulog di dalam, sembari menyamakan visi dengan pejabat-pejabat Bulog lainnya.
Dia juga mengungkapkan terobosan baru dalam mendistribusikan beras Bulog ke masyarakat dengan harga terjangkau, antara lain dengan menyiapkan beras Bulog dalam kemasan 5 kg dan 10 kg yang dilengkapi barcode.
"Dengan barcode ini, nantinya kami bisa mendeteksi berapa volume pembelian dari satu daerah, siapa agen yang membelinya, sehingga tidak mudah dilakukan penimbunan atau permainan harga," jelas mantan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini kepada wartawan.
Buwas, yang juga pernah menjabat Kabareskrim Polri ini dilantik menjadi Dirut Bulog pada 27 April 2018.
(ray/ray) Next Article Ssst! Ada Preman di Balik Kemarahan Buwas Soal Beras Miskin
Most Popular