Siap-Siap, Libur Lebaran Diumumkan Awal Pekan Depan
Arys Aditya, CNBC Indonesia
04 May 2018 13:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menjadi polemik dalam beberapa hari terakhir, libur Lebaran akan diumumkan pemerintah awal pekan depan.
"Akan diumumkan minggu depan oleh pemerintah. Jadi mungkin seperti perbankan dan kliring itu tetap akan buka. Mungkin yang lain akan diumumkan secara langsung," ungkap Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (4/5/2018).
Rosan menilai Pemerintah sudah cukup responsif dalam menerima masukan pelaku usaha. Dia mengatakan telah bertemu dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani untuk membahas persoalan ini.
Libur Lebaran sebetulnya sudah ditetapkan pemerintah pada 11 - 20 Juni 2018, namun dunia usaha menolak libur yang terlalu panjang itu.
Rosan mengemukakan keberatan pengusaha terhadap tambahan cuti bersama lebaran adalah karena pelaku bisnis dan investor telah mengantisipasi jadwal libur yang ditetapkan sebelumnya.
"Nah dengan adanya penambahan ini jadi diluar planning kita. Jadi belum lagi produktivitas kita bisa menurun. Kemudian otomatis kita harus membayar dengan biaya lembur yang tinggi," kata Rosan.
"Belum lagi dari sisi capital market, pasar modal langsung menarik uangnya, dananya, karena para investor asing ini tidak mau dananya mengendap begitu lama. Karena di pasar modal kan perubahannya begitu cepat."
Sebelumnya, Presiden telah meminta kepada Menko PMK untuk membahas kembali persoalan ini. Puan menyebut pihaknya akan mengumpulkan menteri-menteri terkait bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
(ray/ray) Next Article Top! Libur dan Cuti Lebaran 2019 Ditetapkan 3-7 Juni
"Akan diumumkan minggu depan oleh pemerintah. Jadi mungkin seperti perbankan dan kliring itu tetap akan buka. Mungkin yang lain akan diumumkan secara langsung," ungkap Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (4/5/2018).
Rosan menilai Pemerintah sudah cukup responsif dalam menerima masukan pelaku usaha. Dia mengatakan telah bertemu dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani untuk membahas persoalan ini.
Rosan mengemukakan keberatan pengusaha terhadap tambahan cuti bersama lebaran adalah karena pelaku bisnis dan investor telah mengantisipasi jadwal libur yang ditetapkan sebelumnya.
"Nah dengan adanya penambahan ini jadi diluar planning kita. Jadi belum lagi produktivitas kita bisa menurun. Kemudian otomatis kita harus membayar dengan biaya lembur yang tinggi," kata Rosan.
"Belum lagi dari sisi capital market, pasar modal langsung menarik uangnya, dananya, karena para investor asing ini tidak mau dananya mengendap begitu lama. Karena di pasar modal kan perubahannya begitu cepat."
Sebelumnya, Presiden telah meminta kepada Menko PMK untuk membahas kembali persoalan ini. Puan menyebut pihaknya akan mengumpulkan menteri-menteri terkait bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
(ray/ray) Next Article Top! Libur dan Cuti Lebaran 2019 Ditetapkan 3-7 Juni
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular