
Sri Mulyani Akui Masih Banyak Sekolah yang Tak Layak
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
02 May 2018 19:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Alokasi anggaran 20% untuk pendidikan merupakan hal penting. Namun hal tersebut tidak menyelesaikan semua masalah pelik di sektor pendidikan tanah air.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ditemui di acara Lelang Barang Milik Negara di Kementerian Keuangan pada Rabu (2/5/2018) dijelaskan penggunaan dana pendidikan secara optimal menjadi lebih penting. Pasalnya, di daerah-daerah masih banyak ditemukan lebih dari 200.000 ruang kelas yang rusak, padahal hal tersebut sudah diidentifikasi sejak 10 tahun yang lalu.
"Pemda akan dibuatkan map atau peta untuk me-monitoring berapa anggaran yang keluar buat ruang kelas, karena anggarannya sudah ada," kata dia.
Kerjasama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta Pemerintah Daerah menjadi hal yang perlu untuk mengevaluasi penyaluran dana tersebut.
"Karena disebutkan untuk anggaran SD dan SMP di daerah sudah didelegasikan ke Pemda," sebut dia.
Untuk menunjukkan komitmen terhadap pendidikan, Kementerian Keuangan melakukan 110 lelang surat berharga negara. Hasil dari aktivitas lelang tersebut akan digunakan untuk membantu pembangunan sekolah di Bogor.
Salah seorang artis yang hadir dalam acara lelang tersebut, yakni Reza Rahardian mengungkapkan, untuk mengoptimalkan aktivitas lelang, pihaknya mengundang pejabat negara dan tokoh masyarakat.
"Hasil dari lelang sebesar Rp 239 juta akan diberikan untuk SDN 03 Bogor," tegas dia.
Dorong UMKM Go International
Pada kesempatan berbeda, Sri Mulyani mengharapkan, produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) bisa menembus pasar internasional. Pasalnya, hal tersebut bisa menguntungkan tidak hanya bagi individual ataupun perusahaan, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia.
"Produk yang bisa dipasarkan secara internasional adalah produk unggulan, sehingga diharapkan tidak hanya menguntungkan individual, tetapi juga perusahaan dan perekonomian,"ujar dia.
Sri Mulyani menjelaskan, untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan dukungan seluruh pihak. Menurut dia, peranan lembaga di luar pemerintah sangat penting untuk membangun Indonesia.
"Saya senang bahwa Dharma Wanita bisa ikut terjun karena tidak semua bisa dikerjakan pemerintah sendiri," kata dia.
(dru) Next Article Rayonisasi Sekolah Dihapus untuk Hapus Kesenjangan Pendidikan
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ditemui di acara Lelang Barang Milik Negara di Kementerian Keuangan pada Rabu (2/5/2018) dijelaskan penggunaan dana pendidikan secara optimal menjadi lebih penting. Pasalnya, di daerah-daerah masih banyak ditemukan lebih dari 200.000 ruang kelas yang rusak, padahal hal tersebut sudah diidentifikasi sejak 10 tahun yang lalu.
"Pemda akan dibuatkan map atau peta untuk me-monitoring berapa anggaran yang keluar buat ruang kelas, karena anggarannya sudah ada," kata dia.
"Karena disebutkan untuk anggaran SD dan SMP di daerah sudah didelegasikan ke Pemda," sebut dia.
Untuk menunjukkan komitmen terhadap pendidikan, Kementerian Keuangan melakukan 110 lelang surat berharga negara. Hasil dari aktivitas lelang tersebut akan digunakan untuk membantu pembangunan sekolah di Bogor.
Salah seorang artis yang hadir dalam acara lelang tersebut, yakni Reza Rahardian mengungkapkan, untuk mengoptimalkan aktivitas lelang, pihaknya mengundang pejabat negara dan tokoh masyarakat.
"Hasil dari lelang sebesar Rp 239 juta akan diberikan untuk SDN 03 Bogor," tegas dia.
Dorong UMKM Go International
Pada kesempatan berbeda, Sri Mulyani mengharapkan, produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) bisa menembus pasar internasional. Pasalnya, hal tersebut bisa menguntungkan tidak hanya bagi individual ataupun perusahaan, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia.
"Produk yang bisa dipasarkan secara internasional adalah produk unggulan, sehingga diharapkan tidak hanya menguntungkan individual, tetapi juga perusahaan dan perekonomian,"ujar dia.
Sri Mulyani menjelaskan, untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan dukungan seluruh pihak. Menurut dia, peranan lembaga di luar pemerintah sangat penting untuk membangun Indonesia.
"Saya senang bahwa Dharma Wanita bisa ikut terjun karena tidak semua bisa dikerjakan pemerintah sendiri," kata dia.
(dru) Next Article Rayonisasi Sekolah Dihapus untuk Hapus Kesenjangan Pendidikan
Most Popular