Internasional

Jual Saham Amazon, Jeff Bezos Ingin Manusia ke Luar Angkasa

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 May 2018 15:54
Jeff Bezos diketahui berinvestasi US$1 miliar tiap tahunnya untuk Blue Origin dari hasil menjual sahamnya di Amazon.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bermimpi besar dan mewujudkan mimpi bukanlah sesuatu yang ditakuti Jeff Bezos.

Ia memiliki mimpi tentang kehidupan masa depan yang cukup sulit dibayangkan oleh cicit dari cicit-cicitnya.

Bos Amazon dan Blue Origin itu mengatakan satu triliun orang akan tinggal di angkasa, dan akan ada 'seribu Einstein dan seribu Mozart', juga manusia akan mengembangkan planet lain, dan meninggalkan Bumi untuk jadi tempat yang indah.

Bezos melukis visi masa depan ini dalam sebuah wawancara dengan CEO Axel Springer, Mathias Döpfner, yang diterbitkan oleh Business Insider pada hari Sabtu (28/4/2018) lalu, tulis CNBC Make It dan dilansir hari Rabu (2/5/2018).

Visi Bezos tentang peradaban yang hidup di Bumi dan luar angkasa telah dimilikinya selama hampir seluruh hidupnya.


"Saya telah mempelajari dan memikirkannya sejak saya berusia lima tahun. Tapi bukan itu sebabnya saya mengejar pekerjaan ini," kata Bezos.

Bezos, yang menurut Forbes saat ini memiliki kekayaan senilai US$130 miliar (Rp 1.815 triliun), mengatakan jika manusia tidak tinggal di multiplanet, pada akhirnya kehidupannya akan stagnan.

"Saya mengejar pekerjaan ini, karena saya percaya jika kita tidak melakukan ini maka akhirnya kita akan berakhir dengan peradaban stasis, yang membuat saya sangat patah semangat. Saya tidak ingin cicit dari cicit saya hidup dalam peradaban stasis. Kita semua menikmati peradaban dengan pertumbuhan dan perubahan yang dinamis," kata Bezos.

Pengusaha teknologi, miliuner, dan bos SpaceX, Elon Musk, juga memiliki mimpi masa depan untuk dapat mencapai ruang angkasa.

"Pada dasarnya, masa depan jauh lebih menakjubkan dan menarik jika kita adalah makhluk peradaban antariksa dan hidup di multiplanet daripada hanya tinggal di Bumi," kata Musk.

Untuk menggambarkan bagaimana peradaban akan stagnan jika tetap terkunci di Bumi, Bezos menggunakan masalah konsumsi energi.

"Selama satu abad atau lebih, penggunaan energi kita untuk peradaban telah meningkat beberapa persen per tahun. Sekarang jika Anda menggunakan energi dasar secara global di seluruh dunia dan menggabungkannya hanya beberapa persen per tahun hanya selama beberapa ratus tahun, maka Anda sudah harus menutupi seluruh permukaan Bumi dengan sel surya. Itu krisis energi yang nyata, dan itu segera terjadi. Jadi apa yang bisa kamu lakukan?" katanya.

"Yah, Anda dapat memiliki kehidupan yang stasis, di mana Anda membatasi seberapa banyak energi yang bisa kita gunakan," kata Bezos. Tetapi bagi pengusaha miliarder dan eksekutif teknologi, itu bukan nasib yang dapat diterima: "[S] tasis akan sangat buruk, saya pikir," tambahnya.

Sebagai alternatif, kata Bezos, umat manusia dapat hidup di ruang angkasa, memungkinkan terjadinya pertumbuhan eksponensial.

"Sekarang ambillah skenario, di mana Anda pindah ke tata surya. Tata surya dapat dengan mudah menampung satu triliun manusia, dan jika kita memiliki satu triliun manusia, kita akan memiliki seribu Einstein dan seribu Mozart dan tidak terbatas, untuk semua tujuan praktis, sumber daya dan tenaga surya tidak terbatas untuk semua tujuan praktis. Itulah dunia yang kuinginkan bagi tempat tinggal cicit dari cicit-cicitku," katanya.

Ketika manusia pindah ke angkasa, Bumi akan tetap menjadi permata, kata Bezos.

"Ngomong-ngomong, saya percaya bahwa dalam jangka waktu dekat kita akan memindahkan semua industri berat dari Bumi dan Bumi akan dijadikan tempat perumahan dan industri ringan. Pada dasarnya ini akan menjadi planet yang sangat indah. Kami telah mengirim robot untuk uji cba ke setiap planet di tata surya ini sekarang dan percaya itu adalah yang terbaik." Kata Bezos.

Bezos mengambil langkah pertama dalam rencana utamanya untuk menjajah ruang angkasa dengan perusahaannya, Blue Origin.

"Saya percaya bahwa Blue Origin, perusahaan ruang angkasa, adalah pekerjaan yang paling penting yang saya lakukan dan tentunya ada banyak rencana untuk Blue Origin," kata Bezos.


Pada hari Minggu, Blue Origin berhasil meluncurkan roket New Shepard untuk pertama kalinya pada tahun 2018 dari fasilitasnya di dekat Van Horn, Texas. Perusahaan berharap agar dapat mengirim manusia ke luar angkasa segera tahun ini, tetapi CEO Bob Smith mengatakan hal itu hanya akan terjadi jika perusahaan benar-benar yakin perjalanan tersebut akan aman.

Langkah pertama yang mendasar dalam membangun masa depan di mana masyarakat bisa hidup di Bumi dan luar angkasa adalah dengan menyiapkan roket yang bisa dipakai lebih dari sekali, kata Bezos.

"Kuncinya adalah penggunaan (roket) kembali. Peradaban yang saya bicarakan ini adalah mendapatkan hidup nyaman dan bekerja di ruang angkasa dan memiliki jutaan orang dan kemudian miliaran orang dan akhirnya satu triliun orang di luar angkasa. Oleh karena itu Anda tidak bisa menggunakan roket sekali pakai dan kemudian membuangnya. Ini konyol, cara mahal untuk masuk ke ruang angkasa," kata Bezos.

Bezos diketahui berinvestasi US$1 miliar tiap tahunnya untuk Blue Origin dari hasil menjual sahamnya di Amazon.
(prm) Next Article Amazon sedang Mempertimbangkan untuk Membangun Markas Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular