
Hingga 2027, 50 Proyek Migas Rp 160 T Mulai Produksi
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
26 April 2018 10:44

Jakarta, CNBC Indonesia- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut ada 50 proyek hulu migas yang akan mulai berproduksi (onstream) hingga tahun 2027.
Proyek-proyek tersebut memiliki kapasitas produksi minyak bumi mencapai 84.700 barel per hari dan gas bumi sebesar 6.100 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).
"Dukungan semua pemangku kepentingan diperlukan supaya proyek-proyek tersebut dapat berproduksi tepat waktu dan berkontribusi bagi produksi migas nasional," kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam acara Forum Fasilitas Produksi Migas (FPMM) 2018 sebagaimana dipublikasikan dalam keterangan resmi SKK Migas, Rabu (25/4/2018).
Proyek-proyek hulu migas tersebut terdiri dari 20 proyek yang berlokasi di darat (onshore) dan tiga puluh proyek yang berlokasi di lepas pantai (offshore). Total investasi dari proyek-proyek tersebut diproyeksikan akan melebihi US$11,93 miliar atau sekitar Rp 160 triliun.
Nilai tersebut belum termasuk investasi dari proyek gas laut dalam Lapangan Abadi (Blok Masela) serta Lapangan Gehem dan Gendalo (Proyek Indonesia Deepwater Development) yang sedang dalam proses penyelesaian rencana pengembangan lapangan atau Plan of Development (POD).
"Investasi tersebut tidak hanya akan berputar di sektor hulu migas, tetapi juga akan menciptakan multiplier effect yang dapat menggerakkan perekonomian nasional," ujar Amien.
FFPM 2018 sendiri diakan dengan tujuannya mengembangkan diskusi ilmiah dan berbagi informasi tentang perancangan, eksekusi proyek, dan pemeliharaan fasilitas produksi migas. Adapun tujuan akhirnya adalah untuk menggali upaya dan terobosan dalam efisiensi dan optimalisasi, di tengah iklim usaha yang makin kompetitif.
"Forum ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan hasil pembahasan yang akan menjadi rekomendasi bagi para pemangku kepentingan terutama para pembuat kebijakan industri hulu migas di pemerintahan," tutur Amien.
(gus/gus) Next Article Target Investasi Hulu Migas Sulit Dicapai Tanpa Terobosan
Proyek-proyek tersebut memiliki kapasitas produksi minyak bumi mencapai 84.700 barel per hari dan gas bumi sebesar 6.100 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).
Proyek-proyek hulu migas tersebut terdiri dari 20 proyek yang berlokasi di darat (onshore) dan tiga puluh proyek yang berlokasi di lepas pantai (offshore). Total investasi dari proyek-proyek tersebut diproyeksikan akan melebihi US$11,93 miliar atau sekitar Rp 160 triliun.
Nilai tersebut belum termasuk investasi dari proyek gas laut dalam Lapangan Abadi (Blok Masela) serta Lapangan Gehem dan Gendalo (Proyek Indonesia Deepwater Development) yang sedang dalam proses penyelesaian rencana pengembangan lapangan atau Plan of Development (POD).
"Investasi tersebut tidak hanya akan berputar di sektor hulu migas, tetapi juga akan menciptakan multiplier effect yang dapat menggerakkan perekonomian nasional," ujar Amien.
FFPM 2018 sendiri diakan dengan tujuannya mengembangkan diskusi ilmiah dan berbagi informasi tentang perancangan, eksekusi proyek, dan pemeliharaan fasilitas produksi migas. Adapun tujuan akhirnya adalah untuk menggali upaya dan terobosan dalam efisiensi dan optimalisasi, di tengah iklim usaha yang makin kompetitif.
"Forum ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan hasil pembahasan yang akan menjadi rekomendasi bagi para pemangku kepentingan terutama para pembuat kebijakan industri hulu migas di pemerintahan," tutur Amien.
(gus/gus) Next Article Target Investasi Hulu Migas Sulit Dicapai Tanpa Terobosan
Most Popular