Lakukan Hedging, Pertamina Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
25 April 2018 20:28
Plt. Direktur Utama PT Pertamina Persero Nicke Widyawati menyebut perusahaan melakukan hedging sebagai mitigasi risiko.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengaku tidak begitu terdampak atas pelemahan rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS). Penyebabnya, Pertamina telah melakukan melakukan hedging atau lindung nilai.

Pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah saat ini melemah terhadap dolar AS hingga mendekati Rp 14.000/US$. Tepatnya, Rp 13,957/US$. 

Hedging merupakan salah satu strategi untuk mengurangi atau membatasi dampak fluktuasi nilai tukar mata uang. Caranya, dengan membentuk kesepakatan acuan nilai tukar yang digunakan untuk bertransaksi.

Plt. Direktur Utama PT Pertamina Persero Nicke Widyawati menyebut perusahaan melakukan hedging salah satunya untuk dolar AS, sebagai mitigasi risiko. Kalau memang ada dampak, dia mengaku belum tahu persis seberapa.

"Belum kami kalkulasikan," ujar Nicke, Rabu (25/4/2018).

Sejalan dengan Nicke, Direktur Keuangan Arief Budiman menyatakan hal yang sama. Perbedaan asumsi dolar AS terhadap rupiah dalam APBN dengan kondisi saat ini tidak menjadi kendala besar.

"Kalau kami kan terus melakukan hedging ya. Sesuai dengan Bank Indonesia, saya lupa jumlahnya berapa, tapi sementara ini kami masih oke secara pengaruh dolar," terang Arief.



(roy/roy) Next Article Ngeri Rupiah Makin Tergencet, Pengusaha Teriak Desak Lakukan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular