
Jonan Sebut Pertamina Ketinggalan Satu Dasawarsa
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
25 April 2018 15:18

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan membahas berbagai hal yang masih kurang dari Pertamina, utamanya dari segi teknologi.
Dia menyebut Pertamina harus berlari kencang dalam mengembangkan teknologi untuk menyusul ketertinggalan. Sebab, ketertinggalan Pertamina dalam hal teknologi sekitar 10 tahun. Hal itu Jonan sampaikan saat berpidato dalam pembukaan Pertamina Digital Expo 2018 di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (25/4/2018).
"Saya [beri contoh] gampang saja, misalnya jual BBM, harus ada recording per nozzle. Kenapa tidak dilakukan sejak lama? Paling kurang kan Pertamina sudah satu dekade. Sumber dayanya besar lagi," tutur Jonan.
Digitalisasi, lanjut dia, dapat meminimalisir risiko yang tidak terduga dengan pemanfaatan yang tepat. Selain itu, pendataan juga bisa dilakukan lebih baik. Hal tersebut dia nilai dapat mendukung kegiatan pencarian cadangan minyak oleh Pertamina.
"Kalau mau berubah, kita sendiri harus jadi agen perubahan. Untuk Pertamina, kalau mau berubah ya harus dimulai dari direksi dan komisarisnya," ujar Jonan.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Utama Pertamina mengatakan akan melakukan peningkatan teknologi dalam menjalankan bisnis perusahaan. Hal tersebut akan diterapkan di bisnis upstream hingga downstream.
"Saat ini kita harus berlari kencang lagi dengan membuka peluang kerja sama dengan semua partner," kata Nicke.Dia mencontohkan pula, untuk bisnis hilir perusahaan akan menggandeng start-up untuk berjalannya bisnis Pertamina.
(gus/gus) Next Article Jonan: Pertamina Jangan Cuma Tunggu Blok yang Jatuh Tempo
Dia menyebut Pertamina harus berlari kencang dalam mengembangkan teknologi untuk menyusul ketertinggalan. Sebab, ketertinggalan Pertamina dalam hal teknologi sekitar 10 tahun. Hal itu Jonan sampaikan saat berpidato dalam pembukaan Pertamina Digital Expo 2018 di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (25/4/2018).
Digitalisasi, lanjut dia, dapat meminimalisir risiko yang tidak terduga dengan pemanfaatan yang tepat. Selain itu, pendataan juga bisa dilakukan lebih baik. Hal tersebut dia nilai dapat mendukung kegiatan pencarian cadangan minyak oleh Pertamina.
"Kalau mau berubah, kita sendiri harus jadi agen perubahan. Untuk Pertamina, kalau mau berubah ya harus dimulai dari direksi dan komisarisnya," ujar Jonan.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Utama Pertamina mengatakan akan melakukan peningkatan teknologi dalam menjalankan bisnis perusahaan. Hal tersebut akan diterapkan di bisnis upstream hingga downstream.
"Saat ini kita harus berlari kencang lagi dengan membuka peluang kerja sama dengan semua partner," kata Nicke.Dia mencontohkan pula, untuk bisnis hilir perusahaan akan menggandeng start-up untuk berjalannya bisnis Pertamina.
(gus/gus) Next Article Jonan: Pertamina Jangan Cuma Tunggu Blok yang Jatuh Tempo
Most Popular